Kalau manusia maha kuasa, lalu Allah apa ? Pemazmur mengatakan bahwa yang berkuasa itu hanya Allah sedangkan berhala, idol, setan tidak maha kuasa. Dengan kata lain kalau Allah maha kuasa berarti segala sesuatu harus terjadi dengan perijinan Allah.
Kalau Allah maha kuasa berarti Ia berotoritas terhadap segala sesuatu, maka kita mau usaha bagaimanapun kalau Allah tidak mengijinkan maka tidak akan berhasil.
Dalam Alkitab ada seorang bernama Nebukadnezar. Ia merasa ia lebih berkuasa dari Allah manapun. Pada waktu ia akan membuang Sadrakh, Mesakh dan Abednego ke dalam perapian yang menyala-nya ia katakan kepada mereka : Dan dewa manakah yang dapat melepasakan kamu dari tanganku.
Luar biasa dia merasa lebih berkuasa dari seluruh dewa atau Allah yang ada tetapi ternyata mereka tidak terbakar, bahkan rambutpun tidak  akhirnya ia tahu bahwa Allah Daniel lebih berkuasa dari dirinya.
Maka kalau Allah maha kuasa, kita hanya bisa berhasil kalau Allah menginjinkan, kalau Allah tidak menginjinkan berusaha sekeras apapun tidak bisa berhasil. Mau menikah walaupun sudah siapkan segala sesuatu tetapi kalau Allah tidak mengijinkan maka batal.
Walaupun pintar pingin  ambil S2-S3 tetapi kalau Allah tidak mengijinkan S1 pun tidak akan sampai. Oleh karena itu kalau  kehidupan dan karir kita bisa terus maju  hanya karena Allah mengijinkan bukan karena kemampuan kita, karena kemampuan atau berkatpun datang dari Tuhan.
Oleh karena itu pemazmur ingin kita bersandar kepada Tuhan karena Dia itu maha kuasa. Maka pemazmur meminta : percayalah kepada Tuhan, Dialah pertolongan dan perisai  kita. Bahkan hal ini diulang sampai 3 kali (ayat 9,10 dan 11) berarti sangat penting bahwa hanya Tuhanlah yang bisa menolong dan melindungi kita. Maka percayalah kepada Tuhan
Seandainya Tuhan membuka ruang sedikit saja dan memberikan kesempatan bagi setan menyerang kita maka pasti kita akan hancur-hancuran dan mungkin hanya sisa nyawa saja.
Ayub saja pada waktu iblis berikan kesempatan, maka ia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu langsung seluruh harta Ayub diambil, buah hati Ayub yaitu anak-anak  yang dicintainyapun diambil bahkan tubuhnyapun diambil hanya sisa nyawa saja.
Maka seandainya Tuhan membuka sedikit saja ruang bagi setan untuk menyerang kita maka pasti kita tidak berdiri tegak tetapi dirumah sakit jiwa karena stress luar biasa, karena harta yang sudah dikumpulkan bertahun-tahun lenyap tiba-tiba sama seperti Ayub, oleh karena itu kalau kita masih bisa berhasil, masih bisa berkarir, pelayanan bisa berjalan karena Tuhanlah yang terus menolong dan melindungi kita, bukan karena kekuatan kita.
Kita dibanding iblis kalah jauh, dia sangat berkuasa walaupun tidak mahakuasa dan iblis selalu menyerang orang kristen, Tuhan Yesus saja diserang apalagi kita dan kalau Allah memberikan kesempatan kepada iblis habislah kita.