Berawal dari sebuah thread di Twitter yang dibagikan dalam sebuah akun twitter "SimpleMan" Â tahun 2019 lalu. Sejak awal, akun tersebut menegaskan bahwa cerita ini diangkat agar orang bisa mengambil pelajaran dari cerita tersebut.
Pemilik akun tersebut serta pemilik cerita itu merahasiakan identitas, baik nama kampus, peserta KKN, desa, kota, fakultas. Cerita tersebut berawal dari sekelompok mahasiswa bernama Nur, Widya, Bima, Ayu, Anton dan Wahyu yang mendapat tempat KKN di sebuah desa "X".
Dalam tulisan tersebut salah satu mahasiswa yang Bernama Ayu merupakan orang yang mempunyai andil besar agar mereka bisa memperoleb izin untuk melaksanakan KKN di desa "X" tersebut.
Tempat misterius itu yang mempunyai hubungan dengan penari cantik yang mulai menganggu Nur serta Widya. Satu persatu mulai merasakan keanehan di dalam desa tersebut. Bima pun mulai mengalami perubahan sikap.
Program KKN menjadikan mereka berantakan. Tampaknya penghuni gaib desa tersebut tidak menyukai keberadaan mereka. Nur akhirnya menemukan fakta bahwa salah satu dari mereka melanggar aturan yang sangat fatal di desa tersebut.
Hal tersebut membuat sutradara untuk mengangkat cerita menjadi sebuah film dengan judul " KKN Di Desa Penari" tayang di bioskop. Sempat ditunda hingga dua tahun, akhirnya film ini tayang perdana pada 30 April 2022.
Film ini dibintangi oleh Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, Fajar Nugraha, dan Kiki Narendra.
Sutradara film ini yang bernama Awi Suryadi menjadikan film ini fenomenal di Indonesia khususnya bagi pecinta horror sebab kdalam tiga hari penayangannya di bioskop jumlah penontonnya sudah mencapai satu juta orang.
Tidak kalah dengan isi ceritanya sutradara, para pemain dan lain sebagainya, poster pada film KKN di Desa Penari ini juga menjadi daya tarik bagi yang melihatnya, terkhusus bagi para penggemar film horror.
Antusias para pecinta film horor indonesia yang cukup luar biasa ini menjadikan film KKN di Desa Penari sukses besar. Seperti diketahui, bahwa film KKN di Desa Penari yang diceritakan lewat thread SimpleMan sudah lebih dari 9 juta penonton.
Selaku produser film KKN di Desa Penari menyediakan dua versi film tersebut, yakni mucul dua versi yakni : versi cut dan uncut. Namun saat ini hamper disemua bioskop menyediakan versi uncut.
Hal yang berbeda dari sebelumnya poster dalam sebuah film KKN di Desa Penari tidak dibuat sama dengan poster-poster film lainnya. Manoj Punjabi sebagai produser film MD Pictures menyatakan "dalam keterangan persnya bahwa poster film KKN di DesaÂ
Penari adalah poster film pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) yang bisa dinikmati oleh khalayak ramai, sehingga audiens bisa mendapatkan pengalaman yang berbeda dari poster film ini" ujarnya.
Manoj Punjabi menjelaskan pada lamaan viva.co.id "setiap pengunjung bioskop dapat melakukan scanning terhadap QR Code yang ada di poster film KKN di Desa Penari pada setiap bioskop yang menayangkannya QR Code tersebut akan terkoneksi pada sebuah filter di Instagram, dan hasilnya bila diarahkan kamera ke poster film tersebut akan menunjukkan ular di poster film tersebut muncul dan bergerak seperti nyatayang diiringi dengan backsound horor dari film KKN di Desa Penari  " ujarnya.
Dengan unsur konsep desain yang mencakup pemilihan warna, gambar, tipografi serta efek visual dituangkan dalam poster film ini tentunya mengandung makna tertentu. Ada pesan yang ingin disampaikan melalui isi poster tersebut kepada khalayak.
Dalam sebuah poster film KKN Di Desa Penari memakai sebuah teori analisa semiotika Charles Sanders Pierce, sebagai representasi dari cerita horor yang dialami ketika para mahasiswa melakukan KKN di sebuah desa.
Pesan misteri sangat terlihat jelas bahwa dalam suatu gambaran secara menyeluruh pada poster ini versi uncut, ditambah dengan konsep teknologi Augmented Reality (AR) membuatnya menjadi daya tarik tersendiri dengan mengundang rasa ingin tahu penonton untuk mencoba merasakan pengalaman secara langsung membuktikan fungsi teknologi AR yang ada maupun isi dari cerita dalam format film layar lebar
Poster ini menjadi viral. Namun, sang sutradara, Awi Suryadi segera memastikan bahwa poster tersebut bukan poster resmi buatan timnya atau MD Pictures. Namun, Awi punya pikiran bahwa poster itu bisa memberinya ide lebih luas soal film 'KKN di Desa Penari'.
"Fanmade. Unofficial. Maybe not a bad idea? (Buatan fans. Tidak resmi. Mungkin bukan ide yang buruk?) Setidaknya bikin yang julid lebih nyinyir lagi?," tulis sutradara Awi Suryadi melalui akun Twitternya @awisuryadi, Minggu (15/5/22).
"Ada extended version. Kami ada materi, waktu itu syutingnya sampai 180 halaman (naskah) itu tuh (setara dengan) dua film. Biasanya ada juga yang bikin part 1 part 2. Mau part 1 part 2, penontonnya biar pun 13 juta mungkin, untung kita enggak bikin itu," tuturnya.
Namun dalam beberapa waktu film KKN Di Desa Penari akan mewujudkan penonton dengan merilis versi extended. Manoj Punjabi dalam siaran pers mengatakan "Extended Version ini bukan hanya menambahkan durasi waktu 10 menit. Melainkan bertambah hingga 40 menit" ujarnya.
Menurutnya, MD Pictures  tidak hanya berniat membuat seiprit ceritanya melaiinkan film KKN Di Desa Penari karena ingin menampilkan cerita yang seutuhnya tanpa di cut-cut lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H