Ketika nadi berdetak kencang
Nadi itu berlalu lagi
Nafas tak lagi beraturan
Ucap tak tertahankan
Amarahku merayu dendamku beradu
Senyumku kaku hatiku beku
Rahasia diungkap berjam – jam
Keringat dingin berpacu cepat merajam
Hidup mudah dibuat susah
Nafas indah dibuat gundah
Lampu kedip di siang hari
Mata kejam menusuk hati
Sungguh kaku urat pipiku
Benar biru melihat afeksimu
Berlari – lari menuju sunyi
Bersembunyi di balik besi
###
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!