Mohon tunggu...
Senjaya Al
Senjaya Al Mohon Tunggu... -

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekaku Menarik Urat Senyumku #1

16 Januari 2016   05:18 Diperbarui: 16 Januari 2016   05:18 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nafas indah dibuat gundah

Lampu kedip di siang hari

Mata kejam menusuk hati

 

Sungguh kaku urat pipiku

Benar biru melihat afeksimu

Berlari – lari menuju sunyi

Bersembunyi di balik besi

 

###

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun