Mohon tunggu...
Khairul Rizal
Khairul Rizal Mohon Tunggu... Tutor - Tutor ,pendaki

Dalam otak kata kata bersarang melalui lisan dan jari kata kata dihasilkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teka-teki yang Sudah Terpecahkan

8 November 2021   23:42 Diperbarui: 8 November 2021   23:45 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dunia jahat kepada mereka meski mereka tidak pernah membalas orang yang menghujatya

Di jatuhkan berkali kali dan bangkit ingin menjadi yang terbaik seperti persepsi yang dianggap baik oleh mereka

Di redamkan, mereka mencoba bersinar kembali

Dunia pernah menghina mereka sehina hinanya

Dan semua mata terpusat padanya

Semua cemoohan terpapar pada dirinya

Ia mencoba membalas tidak ada daya

Mencoba bercerita tidak ada seorang pun yang mendengarnya

Hingga tuhan membawa seorang sosok lelaki yang memakai kacamata berbeda

Semua aibnya tertutup di mata lekaki itu

Dan dia berhasil mengajari kita gimana cara memperlakukan seorang wanita dan menerima semua kekuranggannya 

Dia telah mengajari kita, tidak semua lelaki mendahulukan logika

Hingga akhirnya cinta sejati membawa mereka berdua menghadap sang pencipta

Dulu aku mengira, orang yang pernah dianggap buruk tidak ada yang menyesali kepergiannya

Tapi semakin kesini aku semakin mengerti orang yang pernah dijatuhkan, dihinakan dan dihujat disana sini justru kepergiannya bikin semua orang menangis tersedu sedu

Tuhan yang menghinakan kita

Tuhan pula yang menaikkan derajat kita

Dan tuhan marah karena hambanya terus terusan di hina hingga tuhan sayang kepadanya 

Dan akhirnya mereka di pindahan ke kehidupan yang tentram dan abadi untuk dijauhkan dari semua lika liku dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun