Bagaikan jiwa yang pecah di pagi hari, tulisan demi tulisan tak lagi ada rasa
Hilang semua makna, yang tersisa hanya sebuah aksara
Seperti pertanyaan manusia kepada Tuhan-Nya
Penuh tanda tanya dan juga sayatan metafora
Bergumam menghadap jendela dengan langit yang menjuntai tiada ujung
Bak kerinduan milik Adam pada Hawa
Bukan lagi tentang lagu Sunshine- The Panturas ataupun Tanah Sagara
Namun, tentang melodi indah yang membuat mata basah hingga menunduk ketakutan
Tak ada yang baik-baik saja, hanya orang gagal yang isinya penuh kelemahan
Menolak untuk memahami bahwa semua ini tentang kertas putih yang sudah tercoret tinta hitam
Jadwal membaca buku tak lagi penuh kepuasan, hanya ada kalimat satire dan hiperbola yang berulang