Mohon tunggu...
Nasibah Azzahra
Nasibah Azzahra Mohon Tunggu... Penulis - Digital Writer

Seorang penulis konten yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun dan telah menerbitkan lebih dari 5.000 artikel tentang berita dan Lifestyle. Menulis berbagai genre tulisan seperti artikel, puisi, cerpen hingga naskah film pendek.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hatiku yang Tandus

26 Agustus 2024   10:58 Diperbarui: 26 Agustus 2024   11:01 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagaikan jiwa yang pecah di pagi hari, tulisan demi tulisan tak lagi ada rasa

Hilang semua makna, yang tersisa hanya sebuah aksara


Seperti buku filsafat yang sudah tak lagi ku mengerti isinya

Penuh tanda tanya dan juga sayatan metafora


Bergumam menghadap jendela dengan langit yang menjuntai tiada ujung

Bak kerinduan milik Adam pada Hawa

Bukan lagi tentang lagu Sunshine- The Panturas ataupun Tanah Sagara

Namun, tentang melodi indah yang membuat mata basah hingga menunduk ketakutan


Tak ada yang baik-baik saja, hanya orang gagal yang isinya penuh kelemahan

Menolak untuk memahami bahwa semua ini tentang kertas putih yang sudah tercoret tinta hitam


Jadwal membaca buku tak lagi penuh kepuasan, hanya ada kalimat satire dan hiperbola yang berulang

"Berbahagialah," katamu, "Tapi, aku akan merayakan nestapa," kataku...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun