Mohon tunggu...
Bojonegoro Undercover
Bojonegoro Undercover Mohon Tunggu... Freelancer - www.Bojonegoroundercover.com

hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pilkada Brutal di Bojonegoro: Politik Uang hingga Kekalahan Telak

2 Desember 2024   01:15 Diperbarui: 2 Desember 2024   05:57 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebaliknya, pasangan Teguh-Farida hanya mampu membagikan amplop sebesar Rp30.000 dalam jumlah terbatas. Strategi ini dianggap gagal bersaing dengan kekuatan finansial Wahono-Nurul.

Tragisnya, meskipun praktik money politic ini mencolok, Bawaslu tidak mendeteksi atau menindak pelanggaran tersebut.

Kekalahan dan Euforia Kemenangan

Kekalahan pasangan Teguh-Farida menjadi bahan cibiran di media sosial. Mereka dianggap tidak serius dalam bertarung di Pilkada. Sementara itu, euforia kemenangan Wahono-Nurul terasa di seluruh penjuru Bojonegoro, meski dibayangi isu pembelian suara rakyat.

Kini, muncul pertanyaan besar: apakah kemenangan yang diraih dengan politik uang akan berdampak pada tata kelola pemerintahan? Dengan APBD Bojonegoro yang mencapai Rp8 triliun, kekhawatiran akan munculnya praktik korupsi menghantui masyarakat.

Refleksi Demokrasi di Bojonegoro

Pilkada 2024 menjadi refleksi suram demokrasi lokal. Di satu sisi, kekuatan finansial dan strategi kampanye masif mampu mendominasi; di sisi lain, masyarakat seolah kehilangan hak suara yang murni akibat tekanan politik uang.

Lima tahun ke depan akan menjadi ujian besar bagi pasangan Wahono-Nurul. Apakah mereka mampu membuktikan diri sebagai pemimpin yang amanah, atau justru membenarkan kekhawatiran akan korupsi? Masyarakat Bojonegoro kini hanya bisa menanti dengan penuh harap dan waspada.

(Artikel ini mengulas isu Pilkada 2024 di Bojonegoro. Kami tetap mendorong pembaca untuk berpikir kritis dan mengedepankan integritas dalam setiap proses demokrasi.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun