Mohon tunggu...
Erma Alfiana Hidayah
Erma Alfiana Hidayah Mohon Tunggu... Guru -

Saya menyukai senjaNya. Sungguh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perkenalkan, Aku Senja

17 Mei 2017   22:02 Diperbarui: 17 Mei 2017   22:08 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perkenalkan, aku senja...

Semua orang mengenalku

Tak jarang orang tua

Menamai anaknya sepertiku

     Berharap indah hadir

     Di penghujung hari anaknya

     Berharap indah datang

     Di puncak kehidupan anaknya

     Aku mengamini

Perkenalkan, aku senja

Semua orang mengenalku

Pena-pena digerakkan

Atas namaku

     Berharap indah hadir

     Di setiap baitnya

     Berharap indah hadir

     Di setiap liriknya

     Aku mengamini

Perkenalkan, aku senja

Semua orang tahu aku

Mereka menengadah mengahadap

Kuterpa mereka dengan hangatku

     Berharap dengan sendu

    Jawab atas tanyanya tertulis padaku

    Berharap dengan pilu

    Rindunya berubah menjadi temu

Perkenalkan, aku senja

Kuamini tiap harap

Namun, tanya..

Tanya, tak bisa kujawab

     Perkenalkan aku senja

     Jika Tuhan menciptakanku beserta mulut

     Tentu bukan hangatku lagi yang kau harap

     Namun jawabku..

     Kuyakin, akan banyak 'mengapa' menjelang petang

    Jawabku akan memenuhi dunia

Berisik di akhir harimu?

Kuyakin

Akupun tak indah lagi

     Perkenalkan, aku senja

     Kuamini tiap harap

     Tapi tanya tak bisa kujawab

Jangan bertanya padaku

Tuhan punya beribu alasan terbaik

Tidak menciptakan mulut untukku

Pun juga begitu..

Tuhan punya beribu alasan terbaik

Atas tanyamu..

Tinggal kau mau menyadari atau tidak gitu

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun