“Boleh silakan masuk!”
Haidar menemani Nasywa masuk untuk mengambil barangnya yang ketinggalan kemudian mengantarkannya keluar laboratorium setelah mengambil tas ranselnya.
“Kau juga akan pulang?”,tanya Nasywa.
“Iya”, jawabnya singkat dengan tersenyum.
“Kau biasa pulang selarut ini?”, tanya Nasywa.
“Tidak, jika ketika hanya ada, pekerjaan penting saja. Tidak seperti anak bawah seperti mu yang selalu rutin pulang malam”, canda Haidar.
“Uhm iya.. ya seperti itu lah resikonya”, jawab Nasywa lesu.
Mereka berjalan keluar laboratorium bersama.
“Tadi kau bilang pekerjaan penting, seperti apa memang?”, tanya Nasywa di belakang Haidar yang sedang mengunci pintu laboratorium.
“Masih ada yang tertinggal?”, tanya haidar.
Nasywa menghentikan pandangan kesana kemarinya yang menembus kaca laboratorium.