Mohon tunggu...
Almira Yulia
Almira Yulia Mohon Tunggu... -

Belajar dari "0" dan berusaha menjadi "1"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bintang

12 September 2012   15:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:33 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ku rebahkan badanku diatas rerumputan yang hijau. Ku raba dengan kedua tangan ku dan ku rasakan kesejukan dari rumput yang berasa basah karena embun malam yang dingin ini.

Bulan ini udara kaliurang semakin menggila saja dinginnya, tubuhku menggigil merasakan dingin yang menusuk hingga ke tulang.

Tapi aku menyukai udara dingin kaliurang ini, apalagi langit kaliurang malam ini begitu cerah. Banyak bintang menghiasai langit hitam disana.

Ku angkat tinggi tinggi tangan kiri ku dan jemari ku. Ku biarkan mereka merasakan dinginnya malam.

Bintang aku punya permintaan untuk mu, "Malam ini mau kah kau menemaniku?" Aku ingin sekali meraih mu dan berada disampingmu. Aku merasa kesepian disini. Lebih baik aku berada disisimu tentu lebih menyenangkan. Karena bintang malam ini banyak, tentu aku ga merasa kesepian lagi kalo bersama kalian.

Bintang... Aku terasa capek hari ini. Hari ini titik klimaks kesabaranku. Sudah berapa hari ini aku merasa kaya orang bego yang entahlah apa yang sebenarnya apa yang aku tunggu.

Tau ga bin, aku capek banget rasanya, boleh ga aku pinjam pundak mu buat malam ini aja. Biarkan aku rebahkan kepalaku di pundakmu dan temani aku sampai aku lelah sendirinya.

Bintang... Aku mau cerita ke kamu. Tapi kamu cukup diam dan mendengarkan keluh kesahku. Kali ini saja biarkan aku luapkan isi hatiku dan aku akan menutup telingaku kalau kamu mencoba bersuara.

Sebenarnya aku merindukan seseorang, seseorang yang mampu menyihir perasaan ku. Seseorang yang membuat hari - hari ku penuh senyuman. Dan setiap hari aku menanti kehadirannya. Dia pun sudah mengatakan kata sayang kepadaku dan itu membuat hati ku berbunga-bunga. Sejak kenal dengannya aku merasa gak kesepian lagi, sejak dia menemaniku aku selalu nyaman. Kata-kata romantis setiap hari dia ucapakan kepadaku dan aku terbuai dengan mabuk asmara ini.

Hingga suatu hari dia seperti lenyap seketika. Tanpa meninggalkan jejak. Tanpa sepatah kata pun pergi meninggalkan ku. Sekarang aku merasa kembali sepi dan tertinggal luka perih. Sejuta kenangan yang telah dirajut terongok dipinggiran tanpa gairah lagi. Aku kangen dengannya tapi tak kuasa ku ucapkan. Aku hanya bisa menunggu disini, sendiri dan berharap dia datang kembali suatu saat nanti.

Bin, aku ngantuk banget. Lelah ini sudah menguras semua tenaga ku. Biarkan aku tidur di pundak mu ya... sampai fajar datang nanti. Ku pejamkan mata ini untuk selamanya. Roh ku melayang ke angkasa dan disana aku bahagia bertemu teman ku bintang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun