Mohon tunggu...
Gema AisyiyahMasruri
Gema AisyiyahMasruri Mohon Tunggu... Lainnya - Alumni Mahasiswa

Penulis yang menyukai aroma hujan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Wolbachia dan Aedes Aegypti di Indonesia

30 November 2023   13:46 Diperbarui: 30 November 2023   20:25 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu penanggulangan secara modern yang sudah ditemukan, dan kini menjadi pusat pembahasan masyarakat, khususnya melalui media sosial, adalah dengan pengenalan strain pemendekan umur dari bakteri Wolbachia pipientis ke dalam populasi Aedes aegypti

Terdengar sedikit rumit ya? Maksudnya, Gimana caranya memendekkan umur melalui bakteri?

Sebagai seseorang yang awam, saya akan mencoba menjelaskan sejauh pemahaman saya, dan apabila ada seorang peneliti atau scientist yang lebih paham, bisa memberikan informasi untuk memudahkan pemahaman disini, melalui diskusi.

Mengenal Wolbachia

Wolbachia adalah bakteri yang diwariskan secara intraseluler yang mampu menginfeksi lebih dari 50% serangga secara alami melalui induksi sifat parasitisme reproduksi dan memengaruhi kebugaran inang. Sederhananya, ia adalah bakteri yang berbahaya bagi perkembangbiakan dan kesehatan serangga yang terserang.

Oleh karena kemampuannya tersebut, maka bakteri ini digunakan untuk menginfeksi nyamuk, agar penularan patogen atau virus Aedes aegypti dapat berkurang, khususnya bagi nyamuk betina yang bersifat suka menghisap darah, dan berperan dalam penyebaran virus tersebut.

Nyamuk yang membawa strain Wolbachia ini kemudian dilakukan penelitian, dan dijelaskan bahwa populasi mereka (nyamuk betina khususnya) mengalami penurunan umur sebesar 50% jika dibandingkan dengan nyamuk yang tidak terinfeksi. 

Penurunan umur ini berdasarkan penjelasan di atas, dimana bakteri ini akan memengaruhi kebugaran dari nyamuk yang terinfeksi, sehingga mereka tidak dapat bertahan hidup lama.

Cara yang dilakukan peneliti untuk menambahkan strain Wolbachia pada nyamuk adalah melalui telur yang nanti akan berkembang menjadi jentik sebelum akhirnya terbang menjadi nyamuk dewasa dengan membawa bakteri tersebut pada tubuhnya. 

Karena masa inkubasi ekstrinsik virus dan parasit dalam vektor nyamuk cukup lama jika dibandingkan dengan masa hidup serangga, maka infeksi dari Wolbachia yang dapat menginfeksi populasi nyamuk ini dan mengurangi masa hidup nyamuk Aedes aegypti dewasa diperkirakan dapat mengurangi penularan patogen tanpa harus membasmi populasi nyamuk.

Simpang Siur dan Ketakutan Terhadap Wolbachia

Informasi mengenai penyebaran nyamuk yang sudah memiliki strain Wolbachia, baik di Indonesia maupun negara-negara luar sudah menjadi sarapan bagi otak kita, yang mana berita ini menjadi pembahasan yang cukup membingungkan, dan juga asing, khususnya berita ini muncul ketika penyebaran nyamuk sudah cukup lama dilakukan.

Spekulasi seperti bakteri ini akan memengaruhi manusia setelah nyamuk yang membawa bakteri menggigit mereka, kemudian keresahan lain yang tidak kunjung henti, memberikan kecemasan bagi masyarakat, apalagi hal ini merupakan informasi yang tidak dapat dipahami secara instan bagi kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun