Mohon tunggu...
Raisyah Gie
Raisyah Gie Mohon Tunggu... Guru - Menyebar kebaikan

biarkan imaginasimu melampaui kenyataan yang kau temukan,,,,,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setan, Bilang Aja Kamu Iri padaku, ya kannnn???

3 Agustus 2012   08:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:17 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku manusia, diberi akal, jiwa dan rasa.

Ragaku terbuat dari unsur tanah,

yang ku makanpun berasal dari tanah.

aku manusia, yang  bermukim diatas ditanah.

tepatnya dibumi yang penuh hamparan tanah.

matipun kan dimasukan kedalam tanah

dan bersatu menjadi tanah.

Aku manusia, punya akal yang bisa membedakan antara yang benar dan yang salah,

punya rasa, punya hati dan segala macam bentuk emosi.

punya beragam prilaku, kadang aku sombong, kasar, lebut dan bersimpati

Dan kau setan.....???? aku senang menyalahkanmu ketika ku berbuat tak baik.

karna ku anggap aku baik dan kau segala yang tak baik.

ku anggap kaulah tukang goda dan menghasutku untuk melakukan yang tak baik.

aku senang setiap ketidak baikan yang kulakukan ku salahkan padamu.

meski sejatinya saat ku menyalahkanmu, aku menyesal pada diriku.

kau tumbuh bersama diriku..., didalam tubuhku.., menjadi satu.

hatiku selalu menolak untuk mengikuti inginmu yang ternyata juga inginku,

kenapa ketidak baikan yang melekat padamu tumbuh subur didiriku?

kamu iri ya sama aku?? hingga kau ingin selalu hidup ditubuhku dan berakar disifatku.

untung aku masih punya hati dan nurani, punya otak dan dibekali Tuhan pengetahuan.

hingga kamu kadang tak leluasa tinggal didalam diriku.

pergilah kau setan,,,,, meskipun kau terbuat dari api, bukan cahaya itu yang kumau.

tapi cahaya yang lebih indah, cahaya kebaikan, cahaya rahmat yang menentramkan,

cahaya kedamaian, cahaya milik Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun