Sebenarnya kita bisa mengcoaching diri kita sendiri, dengan lebih banyak berbicara dengan diri sendiri.
Dengan merenung dan memikirkan, Apa tujuan hidup kita ? Â Apa yang ingin kita raih dalam hidup ini ? Bagaimana caranya agar kita bahagia?
Mari kita sama-sama belajar dari kisah katak dalam tempurung dan kisah anak elang itu.
Mari kita renungi, begitu banyak potensi yang sudah Tuhan titipkan pada diri kita yang harus kita syukuri.
Ketika kita belajar untuk keluar dari tempurung kita, dari pola pikir kita yang sempit, Keluar dari zona nyaman kita, akan ada banyak hal yang bisa kita lakukan dan kita dapat.
Ketika kita tetap berada di dalam tempurung, kita hanya akan berpikir kehidupan kita hanyalah berada di dalam kotak sempit dan gelap itu.tak banyak yang bisa kita lihat, tak banyak yang bisa kita lakukan.
Namun ketika kita keluar dari pola pikir kita yang sempit, dan mencoba menggali potensi diri, belajar banyak hal, Melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang lebih luas, Belajar memahami diri dan orang lain yang begitu  maksimal menggunakan potensi dirinya untuk hal-hal baik dan positif, Maka akan banyak hal-hal luar biasa yang bisa kita lakukan dan kita dapatkan.
Mari kita keluar dari pola pikir kita yang sempit, dari dari sikap merasa tak ada apa-apanya , dari sikap merasa tak ada yang bisa dibanggakan  dalam diri ini menjadi menanamkan rasa percaya pada diri  , dari sikap menghina diri menjadi menghargai dan menggali potensi diri.
Dari aktivitas yang sekedar menjenuhkan menjadi amal yang potensial dan penuh rasa cinta , dari kesedihan dan kemurungan menjadi keceriaan.
Sehingga Akhirnya banyak yang bisa kita lakukan, banyak  prestasi yang bisa kita raih, banyak amal jariah yang bisa kita tinggalkan buat keturunan dan masyarakat umumnya.
Mari kita renungi bersama....