Mohon tunggu...
Senja Trie
Senja Trie Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Ibu yang senang menulis dan masih terus Belajar

Menulis adalah Sebuah perjalanan, Menulis adalah kebahagiaan. *Belajar memaknai arti hidup dari ilmu dan pelajaran pelajaran yang di dapat setiap hari dari sekolah kehidupan...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sebuah Sms Seorang Sahabat Yang Membuatku Tersentak Dan Merenung

10 Juni 2015   19:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu begitu banyak pengorbananmu yang dilakukan untukku, kasih sayang dan kebaikan mu takkan terbalas oleh apapun….Sebagai anak belum cukup rasanya aku membahagiakan dan membalas semua kebaikanmu, bahkan mungkin terlalu banyak dosa ku padamu….mungkin sebagai anak aku belum benar benar menjadi anak yang berbakti sepenuhnya. Semoga ibuku selalu sehat, bahagia,dan diberi umur yang panjang, aamiin…Beri kesempatan pada ku untuk membahagiakannya ya allah….Jadikan aku menjadi anak yang berbakti dan patuh pada kedua orang tua ya allah,,aamiin… Jangan jadikan cintaku pada mahluk-Mu yang lain melebihi cintaku pada-Mu dan pada kedua orang tuaku ya allah,aamiin…”

Begitu banyak dan tak terhitung rasanya pengorbanan seorang ibu untuk kita, seorang ibu rela tak makan demi anaknya, seorang ibu rela bekerja banting tulang siang malam juga demi anaknya, rela melakukan apa saja demi anaknya, jika kita sakit ia adalah orang pertama yang nampak cemas dan khawatir, segera melakukan apa saja demi kesembuhan kita, sedangkan apa yang sudah kita beri untuk ibu kita ? sejenak marilah kita sama sama renungkan…..terkadang mudah rasanya kata kata yang pedas terucap dari lisan kita, membantahnya, mengomelinya jika ada sesuatu yang tak sesuai dengan keinginan kita, yang tanpa kita sadari ucapan ucapan kita hanya membuat hatinya terluka. Namun ibu tak pernah menaruh dendam pada kita sebagai anaknya, ia tetap menerima kita dan tetap mendoakan kita.

Ibaratnya jika kita sebagai anaknya jatuh ke ke dalam sumur, mungkin tanpa pikir panjang lagi Ia akan segera loncat ke dalam sumur untuk menolong kita, tapi mungkin jika kita sebagai anak melihat ibu kita yang berada di dalam sumur, mungkin kita akan mencari tangga terlebih dahulu.

Inilah ibarat kasih sayang seorang ibu untuk kita….. Kasih yang begitu tulus tanpa pamrih, kasih yang takkan terganti dan takkan terbalas oleh apapun…..

Sayangilah kedua orang tua kita, terutama ibu kita…..rawatlah mereka dengan penuh kasih sayang, berikan perhatian lebih untuk orang tua kita….sebelum semuanya terlambat…..kita pun tak tahu siapa yang akan terlebih dahulu di panggil Tuhan, apakah orang tua kita atau mungkin kita terlebih dahulu? Semua adalah misteri-Nya….Berikan dan Persembahkanlah yang terbaik untuk kedua orang tua kita. Karena Ridho allah ada dalam Ridho orang tua kita.

Semoga sedikit cerita ini bisa memberi pelajaran untuk kita semua, terutama untuk diriku sendiri,,aamiin…..

 

*Sebuah tulisan sederhana yang saya tujukkan khususnya untuk mengingkatkan diri saya sendiri.

Salam :)

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun