Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering anda pakai, dan bagaimana perasaan anda saat itu? Setelah mempelajari modul ini, posisi Apa yang anda pakai dan bagaimana perasaan anda sekarang? Apa perbedaannya?
Sebelumnya, saya sering menggunakan posisi kontrol sebagai penghukum dan pemantau saat itu, saya merasa sudah benar dengan tindakan yang saya berikan kepada murid saya walaupun hasilnya kurang memuaskan.
Setelah mempelajari modul ini, saya mencoba posisi kontrol sebagai manajer saya merasa senang saat murid saya mampu mengatasi masalahnya dan menunjukkan rasa tanggung jawab saat memperbaiki kesalahan
Sebelum mempelajari modul pernahkah anda menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi permasalahan murid anda? jika Iya tahap mana yang anda praktekkan Dan bagaimana anda mempraktekkannya?
Sebelumnya saya telah menggunakan segitiga restitusi ini, tetapi tidak menggunakan tahapan yang utuh dalam penerapannya.saya sering menggunakan tahap 1 yaitu menstabilkan identitas dengan” mengatakan setiap orang pasti pernah berbuat salah”,dan tahap 2 yaitu memvalidasi tindakan yang salah dengan ucapan “yang kamu lakukan itu salah atau tidak?
Ketika saya sudah berhasil meminta murid untuk mengakui kesalahannya,saya akan meminta murid saya untuk mencari solusi sendiri yang tepat dan seimbang atas kesalahan yang telah dilakukannya,terkadang saya yang menyampaikan apa yang harus dilakukan murid selanjutnya,tahap 3 ini yang terkadang belum saya lakukan
Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam Modul ini adakah hal-hal yang menurut anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah?
Hal lain yang menurut saya penting untuk menciptakan budaya positif adalah kerjasama yang baik /kolaborasi antar semua warga sekolah dan juga orang tua murid,agar budaya positif ini jangan hanya dilakukan disekolah saja namun juga dirumah,agar menjadi suatu kebiasaan /karakter saat berada dilingkungan sekolah ataupun dirumah,sebagaimana pepatah mengatakan alah bisa karena biasa,licin jalan karena dilalui,maka budaya positif akan melekat terpatri didalam diri murid kita,karena terlatih dirumah dan disekolah.kerjasama warga sekolah dalam mewujudkan nilai kebajikan diperlukan agar dapat membangun budaya positif disekolah.
Rancangan Tindakan Untuk Aksi Nyata
Modul 1.4 Budaya Positif
Nama Peserta: Seniwati,S.Pd.I