Mohon tunggu...
Seni Asiati
Seni Asiati Mohon Tunggu... Guru - Untuk direnungkan

Berawal dari sebuah hobi, akhirnya menjadi kegiatan yang menghasilkan. Hasil yang paling utama adalah terus berliterasi menuangkan ide dan gagasan dalam sebuah tulisan. Selain itu dengan menulis rekam sejarah pun dimulai, ada warisan yang dapat kita banggakan pada anak cucu kita nantinya. Ayo, terus torehkan tinta untuk dikenang dan beroleh nilai ibadah yang tak putus.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pilih Mana Memberi atau Menerima?

17 Mei 2020   22:07 Diperbarui: 17 Mei 2020   22:21 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedikit sekali orang tua yang memahami makna ini. Satu contoh ketika hari raya, budaya salam dan tempel oleh orang tua pada anak-anak terasa. Setiap silaturahmi tentunya sudah disiapkan uang-uang yang harum baunya karena masih baru.

Kesenangan anak-anak adalah ketika menerima uang tersebut karena hari raya tradisinya yah mengumpulkan uang dari saudara dan tetangga. Keriangan menyimpan uangnnya yang baru di dompet atau saku baju yang baru menjadi kenikmatan tersendiri. Tetapi budaya ini janganlah dijadikan sumber pengahasilan tambahan buat anak. Contohnya pada keluarga X

"Ayo kita ke rumah A, kamu pasti dapat duit banyak."

"Minta sana sama om kan ini hari raya, ayo minta!"

"Besok semua ikut yah kita ke rumah B, lumayan tahun lalu banyakkan kalian dapat duitnya."

Nah, kalimat orang tua yang demikianlah yang merusak makna 'memberi' dengan tulus.

Sejatinya hari raya waktunya semua bahagia dan bersuka cita setelah sebulan kita berpuasa. Bersyukur dapat merayakan hari raya dengan keluarga. Ajarkan anak untuk bersilaturahmi bukan meraup untung dengan silaturahmi.

Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Tidak percaya?? Ayo, kita terus memberi dan menebarkan kebahagiaan.

Marilah belajar untuk menjadi murah Hati. Sesungguhnya yang pertama mendapat berkah dari pemberian kita, bukanlah orang yang menerima, tapi justru diri kita sendiri, kepuasan dan merasa bahagia melihat yg menerima pemberian kita terseyum lega dan gembira. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun