Perkembangan sosial emosional merupakan proses dimana anak belajar beradaptasi untuk memahami situasi dan emosi dalam berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya, mendengarkan, mengamati dan meniru apa yang mereka lihat,sosial emosional juga salah satu pendekatan dalam meningkatkan ranah emosi anak,Kompetensi- kompetensi sosial emosional anak diorganisasikan dalam tugas- tugas pertumbuhan yang positif,Pengembangan kompetensi tersebut akan dicapai lewat eksplorasi serta interaksi anak dengan orang tua, pendidik, sahabat, ataupun lingkungan, Dengan demikian diharapkan anak mempunyai kepribadian unggul yang dapat diterima selaku makhluk sosial.
Apa saja lima konsep pembelajaran sosial emosional? pembelajaran yang mampu menciptakan pengalaman belajar bagi murid untuk menumbuhkan dan melatih Kompetensi Sosial dan Emosional yaitu sebagai berikut:Â
1.kesadaran diri
2.manajemen diri
3.kesadaran sosial
4.keterampilan berelasi
5.pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Kompetensi sosial serta emosional merupakan keahlian guna menguasai, mengelola,serta mengekspresikan aspek- aspek sosial serta emosional kehidupan seorang dengan demikian seorang anak sanggup mencapai keberhasilan, melakukan tugas tiap hari seperti belajar, membentuk ikatan atau berhubungan, memecahkan permasalahan kehidupan tiap hari,serta menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan serta pertumbuhan yang kompleks ini mencakup pada perkembangan sebagai berikut:
1.pemahaman diri,Â
2.kontrol impulsif
3.bekerja kooperatifÂ
4.serta peduli tentang diri sendiri serta orang lain.
Menurut Elias dkk ( 1997: 2) Pembelajaran sosial serta emosional merupakan "the process through which children and adults develop the skills,attitudes,and values necessary to acquire social and emotional competence,proses dimana kanak- kanak serta orang dewasa meningkatkan keterampilan- keterampilan,perilaku, serta nilai- nilai yang dibutuhkan buat mendapatkan kompetensi sosial dan emosional.Â
Norris juga berkata pendidikan sosial emosional merupakan pendekatan pendidikan yang mengarahkan regulasi diri, monitoring diri serta keahlian sosial dalam bermacam setting atau area.Â
Zins dkk( 2001) berkata Pendidikan sosial serta emosional merupakan proses dimana kanak- kanak meningkatkan keahlian mereka guna mengintegrasikan benak,perasaan,serta sikap guna menggapai tugas- tugas sosial yang berarti mereka belajar guna mengidentifikasi serta mengelola emosi mereka,membangun ikatan yang sehat, menetapkan tujuan yang positif,penuhi kebutuhan individu serta sosial,membuat keputusan yang bertanggung jawab serta memecahkan permasalahan,mereka diajarkan untuk memakai bermacam keahlian kognitif serta interpersonal guna menggapai secara etis tujuan yang relevan serta pertumbuhan sosial.
Selanjutnya,mendukung diciptakan area guna mendesak pengembangan serta pelaksanaan keahlian ini buat sebagian pengaturan serta situasi,Ini menampilkan kalau pendidikan sosial emosional bisa meminimalisir perilaku- perilaku negatif serta menanamkan perilaku- perilaku positif sehingga terjadinya kepribadian unggul pada anak,Sejalan dengan definisi di atas Jean Gross berpendapat pembelajaran sosial emosional adalah proses pembelajaran yang dilalui oleh anak guna memperoleh pengetahuan, perilaku,serta skill guna memahami serta mengendalikan emosi, menyusun, serta mencapai tujuan positif, mempertunjukkan kepedulian dan atensi pada orang lain,menghasilkan serta memelihara ikatan yang baik,membuat keputusan yang dipertanggungjawabkan, dan sanggup mengatasi situasi interpersonal secara efisien.
Goleman dalam ( Elias 1997 ) memaparkan kecerdasan emosional terdiri dari 5 bidang yaitu sebagai berikut:
1.Self awarenessm,memahami perasaan atau pemahaman sebab terletak dalam suasana kehidupan nyata AnakÂ
2.Managing emotions mengendalikan emosi dengan perasaan yang kokoh sehingga tidak kewalahan serta terbawa oleh emosi pada Anak
3.Self motivation.motivasi diri yang berorientasi pada tujuan serta sanggup menyalurkan emosi ke arah hasil yang diinginkan.
4.Empathy and perspective taking berempati serta mengidentifikasi emosi serta menguasai sudut pandang orang lain.
5.Social skills,yaitu keahlian anak atau seseorang dalam melindungi ikatan di area sosial itu sendiri.
Kelima area intelegensi sosial tersebut dijadikan sebagai kompetensi kunci yang dapat dibesarkan,serta dikuatkan dalam pembelajaran sosial emosional,sebab dengan meningkatkan kelima kompetensi tersebut akan melahirkan bermacam sifat positif serta keterampilan sosial Anak.
keterampilan tersebut ialah karakter unggul yang diperlukan anak pada tiap sisi kehidupannya demi nyaman serta aman dengan orang lain,disi ada beberapa karakter yaitu sebagai berikut:Â
1.Emotional Expressiveness,kesadaran diri atau manajemen diri dan ekspresi emosional, terutama pengakuan serta penyampaian pesan dengan positif
2.Self Management,emosi negatif ataupun positif memerlukan regulasi, kala emosi mengecam untuk mengalahkan atau perlu diperkuat nya
3.Social Awareness,pemahaman sosial hendak menjadikan anak dapat mempunyai empati terhadap orang lain, serta tekun dalam menangani bermacam cobaan dalam kehidupan tiap hari, memahami serta menghargai perbedaan serta persamaan pribadi dan orang banyak, serta memahami kalau keluarga, sekolah serta warga merupakan sumber dari segalanya
4.Responsible Decision Making,sebab pemikiran serta emosi berkolaborasi dalam hidup, yakni berguna untuk meningkatkan keahlian tiap anak dalam berpikir tentang interaksi antar individu, melampaui pengalaman emosional, pengetahuan, regulasi, serta ekspresi,kanak wajib belajar guna menganalisis suasana sosial, menetapkan tujuan sosial, serta menentukan metode yang efisien guna menyelesaikan perbedaan yang muncul antara mereka serta teman mereka sendiri.
5.Relationship Management
Kemampuan mengendalikan hubungan merupakan komponen berarti juga dalam pengembangan sosial emosional anak,misalnya,membuat tawaran positif pada diri sendiri buat bermain dengan orang lain, mengawali serta mempertahankan obrolan sepanjang bermain bersama, mendengarkan aktif, bekerja sama, berbagi, bergiliran, perundingan, serta mengatakan-mengatakan yang tidak-tidak ataupun mencari dorongan apabila dibutuhkan.
Berikut adalah beberapa tips dan contoh penerapan pembelajaran sosial emosional yang efektif:
1).selalu dorong siswa untuk berbicara tentang perasaan mereka.
2).gunakan buku cerita yang menggambarkan berbagai emosi untuk memicu diskusi.
3).buatlah kegiatan refleksi di mana siswa bisa menulis tentang perasaan mereka setelah kegiatan tertentu.
Adapun perkembangan sosial emosional anak melalui interaksi sosial dengan teman sebaya meliputi sebagian berikut:
1.anak berbagi dengan teman sebaya
2.menaati aturan yang berlaku dalam permainan
3.anak bermain dengan teman sebaya
4.menunjukkan sikap tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H