Pemikiran Goleman dalam Kecerdasan Emosional
Goleman berpendapat bahwa kecerdasan emosional lebih penting daripada kecerdasan intelektual (IQ) dalam menentukan kesuksesan individu. Ia mengungkapkan bahwa IQ, meskipun penting, hanya berkontribusi sekitar 20% terhadap keberhasilan seseorang dalam kehidupan. Sisanya, yaitu sekitar 80%, dipengaruhi oleh kecerdasan emosional yang mencakup kemampuan untuk mengelola emosi, berinteraksi dengan orang lain, serta menghadapi tantangan dengan cara yang lebih sehat.
Penerapan Kecerdasan Emosional
Pemikiran Goleman tentang kecerdasan emosional juga memiliki dampak besar pada berbagai bidang yaitu:
Pendidikan: Mengajarkan kecerdasan emosional kepada anak-anak dan remaja dapat membantu mereka mengelola perasaan mereka,dan juga berinteraksi dengan teman sebaya, serta mengatasi tantangan sosial dan akademik.
Kepemimpinan:Pemimpin dengan kecerdasan emosional yang baik dapat menciptakan iklim kerja yang mendukung kolaborasi, mengurangi konflik,dan meningkatkan motivasi karyawan.
Kesehatan Mental: Kecerdasan emosional berperan penting dalam kesehatan mental, karena kemampuan untuk mengelola stres, kecemasan, dan frustrasi dapat mencegah gangguan emosional lebih lanjut.
Kesimpulan Daniel Goleman melalui konsep kecerdasan emosionalnya telah memperkenalkan pentingnya emosi dalam kehidupan kita,baik secara pribadi maupun dalam interaksi sosial juga, Pemikiran Goleman mengajak kita untuk tidak hanya mengandalkan IQ dalam mencapai kesuksesan saja,untuk mengembangkan kecerdasan emosional agar dapat beradaptasi dengan lebih baik lagi dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tekanan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H