Mohon tunggu...
Nazhori Author
Nazhori Author Mohon Tunggu... lainnya -

Senggang Blog : seorang yang ingin bersahabat dan berbagi tentang apapun, dan dengan siapapun. Selama ini kita menganggap ide-ide yang ada dalam benak kita sebagai tidak real. Sesungguhnya, ide-ide itu sama realnya seperti objek-objek fisik yang ada di luar pikiran manusia (Peripatetik Quotes). Karena itu mari menulis tentang yang ada di sekitar kita.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sepotong Cokelat dan Politik "Habib"

21 Februari 2017   20:43 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:21 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta dalam aspek tertentu berpautan dengan bagaimana mengelola perasaan. Rasa Stres, frustrasi, emosi, dan lainnya bisa membuyarkan sebungkus kado cokelat saat Valentine. Perasaan emosi juga menggangu konsentrasi dalam hal apapun. Termasuk konsentrasi tim pemenangan pilkada yang mengusung jagoannya masing-masing. Lihat saja di Twitter beberapa waktu lalu jelang Pilkada, ekspresi netizen sampai dengan twit SBY tidak menunjukkan bahagia. Mungkin belum bertemu cinta politik dengan Antasari Azhar.

Hampir semua calon gubernur dan wakil gubernur gelisah. Masih jauh dari bahagia jika belum benar-benar menang dalam hitung suara nanti. Berbeda dengan para pendukungnya, rasa bahagia muncul jika bertemu lawan politiknya di penyentara sosial.

Urusan hoax atau tidak soal belakangan, yang penting cinta jagoannya. Para pendukungnya tidak akan bahagia jika jagoannya disindir apalagi disatir oleh lawannya. Yang ada statusnya “”rumit” seperti ABG galau tidak dapat memberikan sepotong cokelat di hari Valentine. Jiwanya tidak stabil dan tidak tenang (La - muth’mainnah)sebagai pengalaman batin dan jasmani.

Padahal keadaan seperti bahagia atau tidak dapat dialami secara langsung oleh manusia. Tak mungkin diketahui orang lain. Hati-hati bermain cinta karena akan merusak kebahagiaan. Apalagi berpolitik jika tak hati-hati akan menyinggung orang lain dari kawan menjadi lawan. Dari cinta menjadi musuh. Berpolitik juga bukan realitas tunggal hanya satu cinta. Bisa jadi cintanya berbagi dengan yang lain demi kebahagiaan dan kekuasaan.

Kendati jalan kebahagiaan bisa diperoleh melalui jalan politik, toh politik hanya kebahagian yang bersifat badani. Dengan demikian cinta dapat memandu politik sebagai moderasi agar tidak terjerumus dalam lubang nestapa. Berpolitklah dengan habib (cinta) wahai saudaraku tercinta. Karena semua musuh dan lawanmu adalah kekasih cinta saatnya kelak.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun