Mohon tunggu...
Seneng Utami
Seneng Utami Mohon Tunggu... lainnya -

an ordinary woman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sepuluh Tanda Anda Berhasil Bahagia!

15 November 2018   05:56 Diperbarui: 15 November 2018   15:25 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam hidup peran rasa bahagia itu sangat penting sekali, terlebih untuk kesehatan tubuh kita. Rasa bahagia dapat menambah kekebalan tubuh, tidak heran orang yang berhasil bahagia biasanya berumur lebih panjang. 

Dengan perasaan bahagia dalam berpikirnya kita akan merasa lebih rileks berbeda jika kita diliputi perasaan sedih atau stress maka dalam berpikir pun akan menjadi tegang tidak tenang.

Bahagia tidak perlu menunggu kita harus kaya raya dulu atau pun menjadi terkenal dulu. Sebab dunia ini diciptakan bukan hanya untuk orang kaya raya dan yang terkenal saja. Dunia ini sebagai tempat persinggahan bagi kita, sedangkan kita semua ini punya "peluang" untuk merasakan bahagia yang sebenarnya bahagia.

Alasan saya menuliskan ini adalah nama depan saya : Seneng yang  diambil dari Bahasa Jawa, bisa berarti suka dan bisa berarti bahagia, namun saya pernah merasa tidak bahagia bertahun- tahun. Punya nama Seneng dan pernah tidak bahagia menjadikan saya terinspirasi untuk mencari makna bahagia yang sebenarnya. Saat saya menuliskan ini usia saya genap 27 tahun dan saya merasa telah berhasil mendapati perasaan bahagia.

Beberapa urian tentang bahagia ini tentunya versi saya. Dan berikut ini beberapa diantaranya;

1). Selagi mata terbuka dan detak jantung masih ada. Kita punya kesadaran untuk mensyukuri bahwa masih diberi kesehatan dan keselamatan adalah nikmat yang luar biasa. Jika kita rasa ingin mendapatkan yang lebih (lebih produktif/ lebih sehat/ lebih percaya diri) cara yang tepat yaitu semakin banyak- banyak bersyukur...

2). Menjadi seseorang yang gila akan bacaan bersumberkan dari banyak hal; bisa dari buku, dari keadaan dan alam semesta. Bacaan berpengaruh besar pada pengolahan kosa- kata yang pada akhirnya berimbas dalam ketrampilan komunikasi kita, baik komunikasi terhadap diri maupun orang lain. Pengolahan bahasa ini juga penting untuk menentukan tingkat kecepatan kita dalam menangkap informasi baru dan menyeleksinya. 

Semakin banyak membaca cara berpikirnya akan lebih bagus. Kita akan lebih mudah mengerti orang dibanding kita menginginkan orang lain mengerti kita, ketika hal ini terjadi maka setiap berbicara dengan siapa pun kita bisa paham orang tersebut dari psikologisnya jadi mau menghadapi orang pemarah atau yang model apa saja tidak merasa takut.

3). Percaya pada potensi diri dan tidak bergantung dengan orang lain. Saat orang lain ada yang mengatakan keburukan kita, kita tetap yakin terhadap kemampuan diri. Sesulit apapun hidup yang kita rasakan saat ini cukup kita bergantung sama Sang Pencipta, lebih baik kita merangkak dari bawah dengan kaki- tangan kita sendiri walaupun harus terjatuh daripada kita mempercayakan seseorang bisa menjadikan kita sukses atau terkenal, dsb. Pada umumnya orang lain akan sibuk dengan urusannya sendiri, semestinya kita fokus terhadap urusan kita dengan memperbaikinya.

4). Hatinya tidak terguncang melihat orang yang lebih sukses terlebih dahulu. Jika kita rasa hidup kita kok jauh dengan hidupnya yang keliatannya serba enak, mungkin dengan keadaan kita sekarang ini adalah cara Tuhan membentuk kita menjadi seperti yang Tuhan mau. 

Tetap berpikir positif saja, yang paling penting sebisa mungkin kita tetap yakin sama kemampuan dan ketrampilan diri yang terus diasah dan dikembangkan. Orang yang berhasil bahagia akan memilih hidup sederhana sebab kesederhanaan merupakan sumber kenyamanan, bukan glamour yang justru memancing orang lain menaruh rasa iri.

5). Mengetahui mana yang perlu dipikir dan mana yang tidak, tahu mana yang harus dikerjakan dulu dan mana yang boleh dikerjakan nanti, tahu mana yang harus ditolong dulu, dan pandai menempatkan diri terhadap keadaan yang berubah- ubah. Dalam hal ini kita menjadi orang yang fleksibel.

6). Merasa hampa jika tidak menghasilkan sesuatu. Orang yang produktif adalah orang yang pandai mengatur waktunya dengan baik, membagi waktunya untuk sepenuhnya bekerja, berkarya dan beristirahat. Orang yang berhasil bahagia, sumber kebahagiaannya ya karya- nya. Yang dihasilkan dari buah pikir juga dari ketrampilan tangannya. Apapun itu bentuk karya yang dihasilkannya, orang yang produktif identik dengan kreatif dan inovatif. Secara tidak langsung ini membantu mencegah kepikunan lebih awal.

7). Mampu mengondisikan diri dengan baik sehingga pikiran dan hatinya terasa damai. Ini erat dengan ketrampilan kita dalam memecahkan masalah. Point nomor dua di atas adalah membaca, pembendaharaan kata berpengaruh pada komunikasi, sedangkan komunikasi membantu dalam keterampilan kita memecahkan masalah. 

Semakin mudah masalah dipecahkan maka kita akan mampu meminimalisir kekhawatiran. Jika sudah demikian, kemudian kita akan bisa -- enjoy at the moment -- bisa menikmati apa yang sedang dilakukan dan dirasakan. Biasanya orang yang pandai menikmati mereka juga humoris erat sekali kan dengan berhasil bahagia

8). Pandai memaafkan kesalahan orang. Memendam kemarahan hanya akan membuat diri kita merasa tidak nyaman. Kesalahan terjadi pasti ada sebab atau alasannya. Dan memahaminya dengan baik akan menjadikan kita lebih mengerti. Kita hidup untuk saat ini dan masa depan sedangkan kesalahan orang lain di masa lalu biarlah berlalu.

9). Merasa siap kehilangan sebelum dirinya benar- benar kehilangan. Karena alam bawah sadarnya mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki apa- apa melainkan apa- apa yang melekat padanya hanyalah titipan Sang Pencipta. Apabila kita mampu memiliki pendalaman akan hal ini maka kita akan tidak mudah kecewa setiap mendapati keadaan yang sulit atau dihadapkan pada kekecewaan. 

Hidup- mati sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa kita menjalaninya. Dengan landasan ini apapun yang kita lakukan akan lebih datang dari hati (ikhlas). Seseorang yang melakukan apa saja atas dasar ikhlas dirinya akan merasa bahagia tanpa diliputi perasaan terbebani.

10). Merasa kaya dari dalam. Kita sering mengasumsikan kaya itu ya kaya materi tetapi orang yang berhasil bahagia kaya berarti seberapa besar yang mampu kita lakukan untuk membantu meringankan beban orang lain dari apa yang sanggup dilakukan (bisa membantu dalam bentuk material atau spiritual/ motivasi). Semakin kebahagiaan itu kita bagikan, kebahagiaan akan bertambah. Inilah sebenarnya kebahagiaan sejati!!

Dalam hidup apakah Anda juga sudah mendapati 10 tanda- tanda bahagia tersebut?

Salam bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun