Mohon tunggu...
Seneng Utami
Seneng Utami Mohon Tunggu... lainnya -

an ordinary woman

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pentingnya Rasa Senang Terhadap Pekerjaan Kita

26 Oktober 2018   02:29 Diperbarui: 26 Oktober 2018   12:02 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi / Kompas Klasika

Dalam bekerja ketika kita mampu menghadirkan rasa senang atau suka terhadap pekerjaan yang kita lakukan itulah tanda baik bahwa kita telah mampu menciptakan perasaan menikmati. Tanpa menghiraukan pekerjaan yang kita punya entah kita sebagai apa, keberadaan perasaan menikmati inilah sumber kebahagiaan yang sebenarnya.

Akan sangat terasa berbeda sekali saat kita bekerja dengan penuh kelapangan hati serta suka cita, dibandingkan saat kita bekerja namun dalam hati kurang ikhlas (kurang bahagia) pasti perasaannya menjadi tidak nyaman sekali.

Berdasarkan pengalaman pribadi hingga sekarang terhitung pengalaman bekerja yang aku lalui sudah delapan tahun lamanya. Sebagian besar pekerjaan yang aku geluti selama ini yaitu sebagai pembantu rumah tangga. Telah berganti lima majikan di tempat- tempat yang berbeda. Mulai dari dalam negeri hingga sampai di luar negeri.

Bermula dari Pontianak - Singapura - Hong Kong. Karena tidak konstan melulu menjadi pembantu rumah tangga, tercatat ada beberapa jenis pekerjaan yang juga pernah aku kerjakan diantaranya; penjaga toko roti selama tiga hari di Kota Magelang.

Menjadi pegawai buruh pabrik dua kali dalam kurun waktu empat hari dan  tiga minggu saja di Semarang, sempat menjadi pekerja di studio poto kurang lebih delapan bulan di Jakarta, menjadi penjaga warung mie ayam sebulan lalu  tergabung menjadi pemeran teater monolog di Yogyakarta dan dipentaskan di Taman Ismail Marzuki satu kali dalam sejarah hidupku.

Kedengarannya perjalanan pekerjaanku berpindah- pindah ya selama delapan tahun ini. Dan posisi sekarang aku sedang di Negara Hong Kong sebagai pembantu rumah tangga. Kenapa menjadi pembantu rumah tangga lagi?

Hampir setiap harinya hingga hari ini pun dalam hatiku masih bertanya- tanya kenapa kok aku masih memilih menjadi pembantu rumah tangga di sini, apa untungnya, padahal aslinya kalau ingat Ibuku dan segenap keluargaku sejujurnya aku tak mau jauh dari mereka semuanya. Menjadi pembantu rumah tangga di negara asing itu tidak mudah. Fisik dan mentalnya harus kuat. Mau kurang sehat atau gimana- gimana hari kerja ya tetap harus kerja. 

Di Hong Kong yang kali ini merupakan kedatanganku untuk kedua kalinya. Pertama datang tahun 2013 pulang tahun 2014. Yang kali ini datang tahun 2016 hingga sekarang. Berjalan dua tahun di sini kurasakan ada sesuatu yang berbeda - aku kini menjadi lebih bisa menumbuhkan rasa senang terhadap apa yang sedang aku kerjakan.

Berikut ini beberapa hal yang membuatku bisa menghadirkan perasaan senang terhadap apa yang aku kerjakan sebagai pembantu rumah tangga di negeri ini, diantaranya sebagai berikut;

1). Mindset

Aku yakin kualitas seseorang itu ditentukan oleh cara berpikirnya. Barangkali sebagian orang menganggap bahwa pembantu rumah tangga itu umumnya terkesan kurang berpendidikan, berstatus rendah dan berbagai penilaian kurang baik lainnya tetapi aku tidak mau lagi tergoyahkan dengan hal itu sebab aku melihat bahwa kita sebagai manusia punya dasar hidup dan kebutuhan yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun