Bayangan kita tentang bahagianya anak-anak yaitu apabila ia sedang makan makanan kesukaannya, bermain mainan kesukaannya, menonton acara televisi kesukaannya, dan diajak main lucu-lucuan. Tanpa memiliki uang, biasanya anak-anak tetap bahagia sebab apa-apa yang nanggung kebutuhan sehari-harinya ya orang tua atau orang lain yang bertanggung jawab atas kehidupannya. Melihat langsung kehidupan anak-anak Hong Kong, saya tertarik untuk menuliskannya di sini.
Kualitas anak tidak jauh dari kebiasaan-kebiasaan yang diterapkan oleh pengasuhnya semenjak kecil. Secara singkat berikut ini kegiatan anak di Hong Kong setiap hari. Bangun tidur menggosok gigi, mengelap muka pakai handuk kecil, sarapan biasanya kalau tidak roti, biskuit, sereal, bisa mungkin mie, ke sekolah sering beberapa sekolah meminta ceck temperatur si anak dan bagi yang punya temperatur tinggi (di atas 38 derajat celcius) boleh tidak sekolah.Â
Pulang sekolah mengerjakan PR, bermain, tidur siang, makan malam dengan diharuskan makan sendiri untuk yang sudah mampu, mandi, tidur. Waktunya hanya banyak dihabiskan di sekolah dan di rumah. Kalau main di luar paling main di taman atau berenang sama ortunya.
Soal makanan, anak-anak Hong Kong dibiasakan makan makanan yang bergizi, yang fresh, dan sehat. Anak di sini makan permen dibatasi, tidak juga sembarangan memberi makanan anak, membatasi atau tidak sama sekali memberikan makanan mie instan untuk anak mungkin karena banyak mengandung bahan pengawet. Minum air putih dianjurkan sesering mungkin. Setiap harinya sayur dan buah selalu rutin harus dikonsumsi si anak. Kebanyakan orang Hong Kong makan nasi sehari sekali, dengan sayur steam fish, tumis sayur atau sayuran yang digodok, dan lauknya bisa berupa tofu, ayam goreng, dsb..
Kebersihan anak Hong Kong terlihat dari keharusan untuk mencuci tangan setiap habis di toilet, habis keluar rumah, sebelum dan sesudah makan, dibiasakan untuk keramas setiap kali dari luar rumah.
Yang menarik, anak-anak Hong Kong kebanyakan jarang dimarahi jika tidak sangat keterlaluan sekali. Apabila melakukan kesalahan atau agak bandel, cukup ortunya memberi tahu apa yang dilakukannya salah dengan perkataan. Sehingga dengan begitu, anak akan paham dari penjelasan ortunya tersebut. Tak heran jika beberapa ibu-ibu di Hong Kong sama anaknya agak suka banyak ngomong. No pukul-pukul haha...! Â
Ajaran tentang respek dan sopan santun di sini sangat tinggi. Anak-anak dibiasakan untuk mengucapkan kata terima kasih apabila sudah dibantu atau diberi sesuatu. Setiap anak melakukan ketidaksopanan, anak akan diberi tahu agar sopan dan lain kali tidak boleh mengulanginya. Dalam berbicara sangat hati-hati dan kata yang digunakan adalah kata yang baik-baik. Saya melihat keharmonisan keluarga di Hong Kong sangat bagus mempengaruhi kebahagiaan dan rasa nyaman anak. Orang tua di Hong Kong kalau beradu pendapat atau mulut memilih untuk jauh dari anak. No lempar-lempar barang pula kalau lagi marahan ortunya...
Kemandirian anak ditanamkan sesering mungkin untuk setiap aktivitas anak seperti memakai kaos kaki ya disuruh belajar memakai sendiri, mengancingkan baju, makan tanpa disuapi (dengan catatan anak sudah bisa melakukan sendiri).
Masih anak-anak memakai kacamata di sini lumayan banyak saya jumpai, mungkin karena kebanyakan baca buku. Dan sebagian besar di antara mereka bertemu dengan ortunya relatif sebentar sebab ortunya bekerja pagi pulang malam. Walau demikian, kedisiplinan sangat diterapkan dari ortu ke anaknya. Segala sesuatunya dilakukan dengan baik dan benar.
Sedikit mengingat bagaimana beberapa ibu di Indonesia memperlakukan anaknya terkadang berbeda sekali dengan perlakuan ibu di Hong Kong. Contohnya, di Indonesia jika si anak dapat nilai jelek di sekolah atau tak naik kelas, cepat banget "beberapa ibu" mengecap anak dengan sebutan bodoh! Lagi, misalnya saat anak susah diatur atau diberi tahu gampang sekali ibu jadi marah, memukul badan anak atau menamparnya bisa pula mencubit. Jika anak susah nurut sama ortu, kebanyakan juga si ortu memasang muka marah dan emosinya naik.
Kedekatan seorang ibu di Hong kong terhadap anaknya pada umumnya sangat baik dalam hal berkomunikasi. Ada penghormatan, kasih sayang, cinta dan kedekatan melalui perasaannya. Berada di rumah sekalipun yang kebanyakan rumahnya tidak terlalu luas menjadikan anak merasa cukup bahagia senantiasa menikmati apa yang ada.
Saya mengira alasan kenapa orang tua Hong Kong memperlakukan anaknya dengan penghargaan yang sangat berharga. Barangkali mereka paham anak-anak mereka merupakan penerus kehidupannya, anak-anak mereka perlu diarahkan untuk menemukan masa depannya agar cerah melihat sikon Hong Kong yang segalanya serba modern. No sawah rumah saja susun-susun....
Untuk bersaing dan bertahan di sini, jalan satu-satunya yang harus ditembus ialah melalui pendidikan. Tugas utama anak-anak Hong Kong kesehariannya belajar, belajar, dan belajar setelah itu bermain. Pendidikan itu penting dan sangat powerful ...
Hari ini merupakan libur pertama saya. Semoga catatan ini menjadi saksi bahwa saya sangat bahagia kembali menemukan apa yang sebenarnya saya cari sekalipun setelah itu hanya tertangkap di kepala dan hati saja yang mampu menjelaskannya.
14:25
Hong Kong Central Library
66 Cause Way Bay Road
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H