NB : Terlepas kisah atau cerita di atas fiksi atau non-fiksi, kita dapat menyimpulkan bahwa sikap si Hari berubah dratis karena nasib buruk yang dideritanya itu datang secara tiba-tiba. Padahal tadinya, Hari punya cita-cita tinggi, dan punya impian memiliki hidup yang mapan. Perlakuan Hari terhadap orang tuanya berubah, mengingat orang tuanya tak sanggup lagi membiayai sekolah Hari yang amat mahal. Namun, Hari bukannya memaklumi keadaan orang tuanya yang serba pas-pasan itu tapi malah berbuat sewenang-wenang terhadap orang tuanya sebagai pelampisan rasa kecewanya.
Cermin : seburuk apapun orang tua, sebagai anak selayaknya jangan berani durhaka sama orang tua. Salamku, do'aku untuk ayah-ibu Hari di alam sana.