Mohon tunggu...
Seneng Utami
Seneng Utami Mohon Tunggu... lainnya -

an ordinary woman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Rongga Hidup Si Hari

29 Mei 2015   01:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:29 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14328495761591732945

NB : Terlepas kisah atau cerita di atas fiksi atau non-fiksi, kita dapat menyimpulkan bahwa sikap si Hari berubah dratis karena nasib buruk yang dideritanya itu datang secara tiba-tiba. Padahal tadinya, Hari punya cita-cita tinggi, dan punya impian memiliki hidup yang mapan. Perlakuan Hari terhadap orang tuanya berubah, mengingat orang tuanya tak sanggup lagi membiayai sekolah Hari yang amat mahal. Namun, Hari bukannya memaklumi keadaan orang tuanya yang serba pas-pasan itu tapi malah berbuat sewenang-wenang terhadap orang tuanya sebagai pelampisan rasa kecewanya.

Cermin : seburuk apapun orang tua, sebagai anak selayaknya jangan berani durhaka sama orang tua. Salamku, do'aku untuk ayah-ibu Hari di alam sana.

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun