[caption id="attachment_365466" align="aligncenter" width="480" caption="www.louiciano.wordpress.com"][/caption]
Kebiasaanku menulis di Kompasiana selama ini yang kurang lebih berjalan tujuh bulan, telah menjadikanku kecanduan untuk terus menulis. Bukan kujadikan sebagai hobi lagi tetapi menjadi suatu kebutuhan primer yang tak berbeda dengan bernafas dan hidup. Menulis kini menjadi semangatku sehari-hari. Dan apabila keadaan buruk menghalangi aktifitas menulisku, maka pada hari itulah aku tidak bersemangat.
Aku pikir menulis itu merupakan bagian dari berkarya, dimana dari tulisanku lah wujud dari kreatifitasku yang sanggup aku ciptakan. Bergulirnya hari dengan diiringi sebuah tulisan baru seolah hariku menjadi terasa lebih hidup. Yang kutulis sangat beragam, ada harapan, ada luapan kata hati, ada lukisan kebimbangan, dan pengalaman serta aneka warna tulisan lainnya.
Banyak dari orang yang belum pernah berpengalaman dalam kepenulisan, selalu menganggap bahwa menulis itu tidak mudah. Banyak yang mengira bahwa, menulis itu hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang berbakat menulis atau orang-orang yang hebat saja. Apalagi orang-orang yang berlatar belakang menekuni pelajaran sastra atau jurnalisme.
Sebenarnya sama juga sih aku dulu pernah berpikiran seperti itu. Khususnya ketika aku pertama kali menulis di Kompasiana. Akan tetapi, saat ini sama sekali aku tidak lagi mempuyai pikiran seperti itu. Melainkan aku mempunyai keyakinan bahwa SEMUA ORANG DENGAN LATAR BELAKANG APAPUN PASTI BISA MENULIS, BAHKAN MENJADI PENULIS YANG HEBAT!
Kenapa?
Karena aku sudah membuktikannya! Terlepas seberapa hebat jadinya nanti tergantung dari kepuasan hati nurani kita sendiri ya. Secara pribadi aku hanya merasa puas dengan apa yang pernah kutulis bukan hebat! Kalau hebat itu relatif.
Menulis itu mudah...Siapa pun kita pasti bisa kok menjadi penulis, yang pasti juga butuh proses ya nggak bisa langsung jadi seperti sulap jika kita tidak mengusahakan tulisan kita terwujud ada dan nyata. Ikuti yuuuk apa saja yang akan kubagi-bagikan kali ini:
1). Â Menulislah sesuatu apa saja yang mendominasi hatimu.
Boleh berwujud puisi, cerpen, catatan harian, atau reportase. Bebas! Ayo otak-atik sendiri kata hatimu, apakah kamu penggila bola, politik atau fiksi.Jika sudah kamu temukan satu hal yang dominan itu, maka cobalah menulisnya. Jangan pernah menganggap tulisan kita sendiri itu kurang bermutu, tetapi usahakan unek-unek yang ada dihati bisa keluar semua. Eksplore semua apa yang ingin dikatakan dari hati sesuai tema yang telah kamu pilih.
2). Ciptakan ide untuk judul dan kerangka tulisan agar menarik.
Sesederhana tema dari sebuah tulisan, akan tetapi jika kita mau menyajikannya dengan buah pikiran super maksimal, maka yang akan terjadi adalah tulisan-tulisan kita akan berubah menjadi tulisan ajaib. Tulisan yang akan memberi kejutan-kejutan terindah kepada kita. Menarik di sini, ada hubungan yang pas antara judul dan isi. Judul yang menarik, biasanya diminati oleh pembaca, ditambah lagi dengan isi yang bagus maka pembaca akan  percaya dengan apa yang kita tulis.
3). Ikuti tema tulisan dengan apa yang sedang kamu pikirkan.
Tidak peduli jika saja di HK sedang ada protes, atau di Indonesia sedang ada kasus teraktual. Apabila kamu tidak mengerti berita keduanya, maka jangan sekali-sekali menulis tentang berita tersebut sekalipun itu teraktual. Tulislah apa yang sedang ada di benak hati dan pikiranmu sendiri. Lalu, tekankan pesan apa yang dapat diberikan dari tulisan yang ingin kamu tulis, apakah nantinya akan menginspirasi, menarik, atau memberi manfaat kepada pembaca. Minimal ketahui dengan jelas apa tujuan kamu menulis itu.
4). Semakin banyak kali kamu menulis, semakin banyak pengalaman yang akan kamu dapatkan dari tulis-menulis.
Berani menulis, apalagi mempublikasikan kepada publik merupakan hal yang luar biasa. Bagaimana tidak, dengan mempublikasi maka pembaca akan mudah memberikan komentar yang isinya bisa sebuah masukan, kritikan, tanggapan, atau hal yang bermanfaat lainnya. Jangan takut mendapat komentar negatif karena yang memberikan komentar negatif itu lebih baik daripada yang tidak mau memberikan komentar sama sekali.
5). Menulis itu mudah....
Akan benar-benar kamu rasakan jika keempat itu benar-benar kamu coba. Jangan tunggu lama-lama lagi, jangan mau kehabisan waktu dan kesempatan karena kamu tidak akan pernah tahu bahwa kamu penulis yang handal atau bukan jika tulisan nyatamu belum kamu wujudkan.
Belum ada tulisan bukan berarti belum ada ide, bukan berarti belum ada kesempatan menulis, bukan berarti belum siap, bukan berarti tidak berbakat, bukan berarti tidak sanggup menulis, bukan berarti tidak bisa tetapi karena pada dirimu masih membatasi dirimu sendiri untuk belum mau menulis. Barangkali kamu masih setengah hati ya?
Sekarang silahkan mencoba untuk berani menulis. OK!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H