Berwisata ke luar kota Jakarta tidak selalu harus mengeluarkan biaya yang besar. Cukup dengan uang 500rb rupiah, kita sudah bisa mengeksplorasi bagian dari pulau Sumatera tepatnya di Sumatera Barat. Â Seperti pengalaman saya berikut ini yang menjelajahi Ranah Minang dalam 1 hari. Setelah parkir sepeda motor di terminal 3 bandara Soekarno Hatta, saya bergegas menuju counter checkin mandala air. Dengan modal tiket promo yang saya beli 1 bulan yang lalu dengan harga rp 60.200,- PP ditambah airport tax 40rb, maka berangkatlah saya menuju kota Padang. Penerbangan jam 05.45 pagi dari Jakarta, sampai di bandara Minangkabau tepat pada pukul 07.00 pagi. Dari bandara saya naik ojek menuju pertigaan jalan raya Padang-Bukittinggi dengan ongkos 10rb rupiah. Dari pertigaan ini banyak sekali mobil travel yang menuju kota Bukittinggi. Saya naik mobil travel ini dan singgah dulu di air terjun Lembah Anai yang terletak persis di tepi jalan raya Padang-Bukittinggi dengan ongkos 15rb rupiah. Setelah puas menikmati dinginnya air terjun lembah anai yang mempunyai ketinggian 30 meter, saya kembali melanjutkan perjalanan menuju Bukittinggi. Mobil travel yang saya tumpangi hanya sampai di terminal aur kuning dengan membayar ongkos 15rb rupiah. Dan dilanjutkan dengan angkutan kota yang akan mengantar kita sampai di Jam Gadang dengan ongkos 2.000 rupiah. [caption id="attachment_242703" align="alignnone" width="467" caption="dok.pribadi"]
[/caption] [caption id="attachment_242683" align="alignnone" width="467" caption="dokumen pribadi"]
[/caption] Jam gadang ini dibangun pada tahun 1926 pada masa penjajahan Belanda. Dengan tinggi 26 meter, Â Diatasnya terdapat 4 buah jam yang berukuran besar di empat sisinya. Letaknya yang tepat ditengah kota Bukittinggi, menjadikan Jam Gadang tempat yang menarik untuk dikunjungi. Dengan berjalan kaki sekitar 500 meter dari Jam Gadang, akan kita jumpai objek
wisata yang lainnya di Bukittinggi yaitu Ngarai Siaonok. Disini juga banyak terdapat kawanan monyet-monyet liar yang dengan mudah bisa kita jumpai di sekitar Ngarai. Pemandangan Ngarai Sianok ini sungguh sangat indah dengan tebing-tebing curam dan pegunungan disekitarnya. Di kawasan objek wisata Ngarai Sianok ini juga terdapat goa Jepang dengan kedalaman 40 meter, yang merupakan peninggalan dari penjajahan Jepang. [caption id="attachment_242685" align="alignnone" width="467" caption="dokumen pribadi"]
[/caption] Selanjutnya saya kembali berjalan kaki menuju benteng Fort De Kock yang hanya berjarak 300 meter dari Ngarai Sianok. Tiket masuk Benteng Fort De Kock hanya sebesar 8rb/orang yang sudah termasuk tiket masuk kebun binatang mini dan museum Rumah Gadang yang tersambung dengan jembatan limpapeh yang indah. [caption id="attachment_242699" align="alignnone" width="467" caption="Jembatan Limpapeh (dok.pribadi)"]
[/caption] Di pintu keluar Museum Rumah gadang langsung kita temui pasar atas Bukittinggi yang banyak menjual cindera mata dan oleh-oleh khas dari Sumatera Barat. Bersebelahan dengan pasar atas, terdapat pasar bawah yang banyak terdapat warung-warung nasi kapau. Nasi kapau yang berisi rendang, sayur nangka, rebung, kentang goreng, jengkol dan sambal dapat kita nikmati dengan membayar 20rb rupiah. [caption id="attachment_242701" align="alignnone" width="467" caption="dok.pribadi"]
[/caption] Setelah puas menikmati keindahan dan sejuknya kota Bukittinggi, saya menuju kota Padang dengan mobil travel. Ongkos dari Bukittinggi ke Padang 20rb rupiah dengan lama perjalanan 2 jam. Sampai di kota Padang saya bergegas menuju pantai Air manis yang terdapat patung Maling Kundang. Jam 7 malam saya menuju bandara Minangkabau dengan menggunakan bis Damri dengan ongkos 15rb rupiah, selanjutnya kembali ke Jakarta dengan pesawat Mandala air pukul 21.35 malam. Sampai di Jakarta jam 11.00 malam, segera menuju tempat parkir motor. Cukup bayar 2rb rupiah saja untuk sekali parkir motor di terminal 3 bandara soekarno-Hatta ini. Jadi dengan biaya total tidak sampai 500rb rupiah kita sudah bisa backpacker ke Ranah Minang dari Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya