Mohon tunggu...
Sendy Andriansyah
Sendy Andriansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Institut Pariwisata Trisakti

Mahasiswa KIP Institut Pariwisata Trisakti Jurusan Sarjana Pariwisata 2021.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pameran Sungai Manusia Larya Rizka Azizah Hayati

15 Januari 2025   07:37 Diperbarui: 15 Januari 2025   22:24 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pameran seni "Sungai Manusia" karya Rizka Azizah Hayati berhasil memukau pengunjung dengan konsep mendalam yang menghubungkan manusia, alam, dan dinamika kehidupan modern. Digelar di Nadi Galeri, Jakarta Barat mulai dari 3 Desember 2024 hingga 28 Desember 2024, pameran ini menampilkan perpaduan antara instalasi, lukisan, dan media interaktif yang menggambarkan perjalanan manusia layaknya aliran sungai mengalir, bertemu, berbenturan, dan menyatu.

Rizka Azizah Hayati, seorang seniman muda yang dikenal karena eksplorasi konsep-konsep filosofis, menjelaskan bahwa sungai adalah metafora sempurna untuk menggambarkan kehidupan manusia. Melalui karyanya, Rizka menggambarkan bagaimana interaksi antarindividu membentuk aliran besar kehidupan. Ia juga mengangkat isu-isu sosial seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan hubungan manusia dengan alam, yang disampaikan melalui visual yang sarat emosi.

Pameran ini terdiri dari tiga bagian utama, masing-masing menggambarkan fase perjalanan hidup manusia: Hulu, Tengah, dan Hilir.

1. Hulu: Awal Kehidupan
Bagian ini memamerkan lukisan-lukisan abstrak yang berfokus pada kelahiran dan pertumbuhan. Warna-warna cerah dan garis-garis mengalir mencerminkan optimisme dan potensi yang dimiliki manusia di awal kehidupannya.

2. Tengah: Dinamika Perjalanan
Di tengah galeri, pengunjung disambut oleh instalasi interaktif berupa pipa-pipa transparan yang dialiri air berwarna. Instalasi ini mencerminkan kerumitan hubungan antarindividu, di mana air dari berbagai sumber bercampur, menciptakan warna dan pola yang terus berubah.

3. Hilir: Penyatuan dan Akhir
Bagian terakhir pameran menunjukkan karya yang lebih gelap dan kontemplatif. Lukisan dengan dominasi warna biru tua dan hitam menggambarkan refleksi kehidupan menjelang akhirnya, sekaligus menyiratkan pentingnya harmoni dan keberlanjutan.

Selain menampilkan estetika visual, "Sungai Manusia" juga mengajak pengunjung untuk merenungkan isu-isu global. Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah lukisan berjudul "Arus yang Tercemar", yang menggambarkan sungai penuh sampah sebagai simbol kerusakan akibat ulah manusia. Rizka ingin menyampaikan bahwa hubungan manusia dengan alam tidak boleh diabaikan, karena keseimbangan alam menentukan kelangsungan hidup bersama.

Sejak pembukaannya, pameran ini telah menarik ribuan pengunjung, mulai dari pencinta seni hingga aktivis lingkungan. Banyak yang merasa tersentuh oleh karya Rizka yang mampu menghubungkan seni dengan isu-isu nyata dalam kehidupan.

Rizka adalah salah satu seniman muda Indonesia yang berhasil membawa pesan lokal ke kancah global. Melalui karya-karyanya, ia kerap mengangkat isu-isu kemanusiaan dan lingkungan dengan pendekatan artistik yang unik. Dalam "Sungai Manusia", ia tidak hanya menawarkan keindahan visual tetapi juga menginspirasi perubahan melalui refleksi mendalam.

Pameran "Sungai Manusia" adalah bukti bahwa seni mampu menjadi medium yang kuat untuk menyampaikan pesan dan menciptakan dialog. Melalui karyanya, Rizka Azizah Hayati mengajak kita untuk merenungkan aliran kehidupan kita sendiri dan bagaimana kita berkontribusi dalam arus besar kehidupan manusia dan alam. Pameran ini akan berlangsung hingga akhir bulan, sebuah kesempatan yang tak boleh dilewatkan oleh siapa pun yang ingin merasakan harmoni antara seni dan kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun