Mohon tunggu...
Sendy Andriansyah
Sendy Andriansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Institut Pariwisata Trisakti

Mahasiswa KIP Institut Pariwisata Trisakti Jurusan Sarjana Pariwisata 2021.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ekowisata (Ecotourism)

4 Maret 2022   22:59 Diperbarui: 4 Maret 2022   23:02 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekowisata adalah wisata alam yang dilakukan secara bertanggung jawab untuk melestarikan lingkungan dan menjaga kesejahteraan masyarakat setempat. Ekowisata biasanya perjalanan alam ke hutan, gunung, tempat desa wisata, tujuannya di mana terdapat hewan, tumbuhan dan warisan budaya sebagai daya tarik wisata.

Ekowisata memiliki keunggulan-keunggulan dibanding jenis wisata lainnya. Yakni menambah pengetahuan tentang bagaimana cara pemberdayaan masyarakat lokal, konservasi flora dan fauna yang baik. Cara menjaga lingkungan dan tidak merusak lingkungan dengan cara mencabut tanaman atau menangkap hewan secara liar dan tidak bertanggung jawab.

PRINSIP EKOWISATA

Ekowisata salah satu kegiatannya adalah konservasi alam dan fauna. Berikut adalah Prinsip-prinsip Ekowisata yang harus dilakukan :

1. Membangun kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dan budaya.
2. Memberikan pengalaman positif kepada wisatawan maupun masyarakat lokal.
3. Memberikan manfaat ekonomi dan alam yang lestari.
4. Memberikan pengalaman baru dan positif yang tak terlupakan kepada wisatawan yang membantu meningkatkan kesejahteraan terhadap lingkungan, dan sosial ekowisata.
5. Merancang, membangun, dan mengoperasikan fasilitas ekowisata tanpa mengakibatkan dampak negatif.
6. Menghormati budaya, adat istiadat dan sosial masyarakat sekitar wilayah ekowisata.


     MANFAAT EKOWISATA

Ekowisata adalah wisata alam yang dilakukan secara bertanggung jawab untuk melestarikan lingkungan dan menjaga kesejahteraan masyarakat setempat. Manfaatnya meliputi:

1. Membangun kesadaran lingkungan dengan memberi pengetahuan lingkungan kepada masyarakat lokal atau wisatawan untuk menjaga kelestarian alam, menghormati dan menjaga alam.

2. Memberikan manfaat ekonomi langsung untuk konservasi.

3. Memberikan manfaat ekonomi dan pemberdayaan bagi masyarakat lokal.

4. Menghargai budaya lokal.

5. Mendukung dan melakukan kegiatan  konservasi flora, fauna dan menjaga ekosistem.

6. Terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.

     JENIS KEGIATAN EKOWISATA

Kegiatan ekowisata di Indonesia dibagi menjadi 5 kategori pariwisata, antara lain:

1. Ekowisata keindahan, contohnya objek alam seperti pantai dan air terjun, hutan, perkebunan berupa perkebunan teh, kopi, sayuran dan buah-buahan.

2. Ekowisata petualangan, seperti kegiatan outdoor seperti, haiking, surfing, dan lainnya.

3. Ekowisata budaya dan sejarah, misalkan suku terpencil atau pedalaman seperti orang rimba, kerajinan batik serta ukir, dan peninggalan sejarah seperti candi dan lain-lain.

4. Penelitian ekowisata yaitu mendata jenis hewan, mendata kerusakan alam seperti hutan gundul, pencemaran lingkungan,  dan melakukan kegiatan konservasi seperti reboisasi dan melestarikan alam agar tidak pencemaran.

5. Ekowisata sosial, konservasi, dan pendidikan yang meliputi pembangunan fasilitas kesehatan dan komunikasi di daerah yang dekat dengan ekowisata, penghijauan hutan gundul, pengembangan flora dan fauna yang kelestariannya mulai terancam, dan memberikan edukasi bagi masyarakat sekitar kawasan wisata, seperti pengajaran bahasa Asing, peningkatan minat baca, dan lain-lain.

DESTINADI EKOWISATA DI INDONESIA

Dari banyaknya destinasi ekowisata yang ada di Indonesia, berikut ada 3 destinasi ekowisata yang wajib dikunjungi, yaitu:

1. Taman Nasional Komodo

Terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan tempat terbaik untuk melihat reptil berkaki empat yang merayap, komodo. Wisatawan lokal dan asing juga dapat menemukan spesies satwa liar lainnya di kawasan ini, antara lain unggas semak berkaki oranye, rusa timor, dan tikus endemik Rinca. Dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1986, taman ini telah memperluas tujuan konservasinya dari melindungi spesies komodo yang rentan menjadi melestarikan seluruh keanekaragaman hayati.

Wisatawan dapat menikmati panorama pulau yang indah, mengamati komodo dengan pemandu wisata lokal, atau bahkan menikmati kehidupan laut taman dengan snorkeling di perairan sebening kristal di situs ekowisata ini.

2. Taman Nasional Bunaken

Taman Nasional Bunaken didirikan pada tahun 1991, taman ini memiliki luas permukaan 89.065 hektar, 97% di antaranya adalah air laut tropis yang hangat dan hanya 3% yang berupa daratan.

Terletak di Manado, Sulawesi Utara terkenal dengan batimetrinya yang unik, daya tarik yang menarik bagi penyelam, dan mereka yang ingin merasakan kehidupan laut di taman ini. Ekowisata akan memberikan kontribusi untuk membantu masyarakat lokal dan pendapatan akan digunakan untuk program konservasi taman.

Taman nasional yang menakjubkan ini tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga menerapkan ide-ide ramah lingkungan untuk melestarikan satwa liar dan juga berkontribusi pada masyarakat setempat.

3. Taman Nasional Baluran

Dengan luas sekitar 250 km2, Terletak di Jawa Timur memungkinkan Anda untuk bertemu dengan satwa liar sabana. Wisatawan, menyukai lanskap hutan-padang rumput, dapat memandangi 144 spesies burung, termasuk layang-layang hitam atau Hirundo rustica, dan menikmati pemandangan teropong dari 26 spesies mamalia yang ditawarkan habitat ini.

Lokasi yang mempesona ini menawarkan aktivitas air, seperti snorkeling dan menyelam, untuk menjelajahi kekayaan alam. Taman Nasional Baluran adalah tujuan ekowisata yang sempurna bagi mereka yang ingin merasakan sabana dan wisata air.

Taman nasional yang menakjubkan ini tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga menerapkan ide-ide ramah lingkungan untuk melestarikan satwa liar dan juga berkontribusi pada masyarakat setempat. Dengan adanya ekowisata ini diharapkan Destinasi Wisata dapat terawat dan dilestarikan dengan baik. Sehingga dapat dinikmati dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang.

Penulis :
Sendy Andriansyah Mahasiswa KIP STP Trisakti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun