Mohon tunggu...
Sendu Desiana
Sendu Desiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Negeri Malang

Mahasiswi Tata Busana Universitas Negeri malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi, Apresiasi, dan Kritik Seni kepada Anak-Anak Yatim Piatu di Lembaga Attawwabiin

9 Mei 2023   19:10 Diperbarui: 9 Mei 2023   19:12 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekelompok mahasiswi UM yang berjumlah 6 (enam) orang melakukan edukasi, apresiasi dan kritik seni di salah satu Lembaga panti asuhan di kota malang yang bertempat di Jl. Mega Mendung No.28, Pisang Candi, Kec. Sukun, Kota Malang, Jawa Timur 65146. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memenuhi tugas pengabdian masyarakat sekaligus meningkatkan rasa peduli dan simpati terhadap anak muda yang perlu untuk dipupuk. Kegiatan tersebut juga membuka jalinan silaturahmi serta wawasan yang luas.

Lembaga panti yatim piatu menjadi sasaran utama untuk memulai edukasi, apresiasi dan kritik seni bagi sejumlah mahasiswa UM. Hal tersebut dipilih dengan alasan  bahwa kurang nya Pendidikan tentang seni di lingkungan Pendidikan terutama di lingkungan panti asuhan. Seringnya, kegiatan di panti asuhan hanya berbagi ilmu dan bingkisan, pengajian rutin, dan kegiatan bermain bersama. 

Namun, kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswi UM kali ini berbeda. Selain dengan penyampaian materi, kegiatan yang dilakukan yaitu membuat karya seni kolase bersama-sama dengan menggunakan bahan alami seperti : ranting pohon, daun kering, dan bunga-bunga kering. 

Dengan menggunakan bahan-bahan dari alam dan tidak terpakai juga mengajarkan kepada anak-anak yatim piatu mengajarkan bahan-bahan yang tidak terpakai juga dapat didaur ulang dan digunakan menjadi barang yang  dapat digunakan.

Materi yang diangkat oleh sekelompok mahasiswi UM yaitu materi tentang apresiasi dan kritik seni kemudian dilanjutkan dengan memperkenalkan karya seni kolase dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak terpakai.

Penyampaian materi tentang apresiasi dan kritik seni terbilang cukup baru dan masih sulit dipahami untuk anak-anak panti. Namun, penyampaian dan pengajaran dengan cara yang menyenangkan serta pemilihan kata yang sederhana membuat anak-anak panti dapat tetap memahami materi yang disampaikan.

Antusias anak-anak panti bertambah pada saat memasuki materi tentang seni kolase. Karya seni kolase merupakan karya seni dua dimensi yang dibuat menggunakan berbagai macam bahan-bahan yang dapat dipadukan. 

Bahan-bahan yang dapat digunakan yaitu, kertas warna, koran, biji-bijian, daun-daun kering, ranting, dan sebagainya. Namun, dalam kegiatan tersebut sekelompok mahasiswi UM memilih bahan-bahan yang ada sisekitar yaitu daun-daun dan ranting-ranting serta bunga-bunga yang sudah kering.

Dokpri
Dokpri

Mendemonstrasikan cara membuat karya seni dengan teknik kolase juga dilakukan agar anak-anak panti memahami bagaimana cara pembuatan serta bahan apa saja yang diperlukan. Anak-anak panti memahami demonstrasi yang dilakukan, karena karya seni kolase cukup mudah untuk dilakukan dengan bahan-bahan yang sederhana.

Hal yang cukup sulit pada saat melakukan praktek karya seni kolase yaitu menentukan ide atau gambar yang ingin dibuat. Namun, dengan menampilkan contoh-contoh karya seni kolase kepada anak-anak panti, sangat membantu dalam menentukan ide.

Pendampingan praktek membuat karya seni kolase oleh sekelompok mahasiswi UM dilakukan secara menyebar sehingga memudahkan anak-anak panti jika memiliki kendala dan kesulitan dalam membuat karya seni kolase.

Setelah pendaampingan berakhir, dilanjutkan dengan mengapresiasi dan mengkritik seni. Semau anak-anak panti di minta untuk maju kedepan dengan bergantian dan mempresentasikan hasil karya seni kolase mereka. Sementara itu, teman-temannya yang lain diminta untuk memberikan apresiasi atau kritik sesuai dengan materi yang telah dijelaskan sebelumnya. 

Dari kegiatan tersebut, masih banyak anak-anak yang ragu untuk mengungkapkan pendapatnya. Namun, sudah ada beberapa yangberani untuk mengapresiasi hasil karya temannya, walaupun kalimat yang digunakan masih sedikit dan sederhana.

Sekelompok mahasiswi UM memberikan contoh mengapresiasi dan mengkritik seni sesuai dengan materi yang telah diajarkan sebelumnya dan menjelaskan kembali mengenai apresiasi dan kritik seni. Dimana, apresiasi seni merupakan upaya untuk memahami berbagai hasil seni dengan segala permasalahannya serta menjadi lebih peka terhadap nilai-nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Adapun kritik seni memiliki titik focus untuk lebih menunjukan kelebihan dan kekurangan yang ada pada suatu karya seni dengan disertai saran yang membangung.

Setelah melakukan apresiasi dan kritik seni, anak-anak panti yang berani maju kedepan diberikan bingkisan yang berisi cemilan sebagai bentuk dukungan dari sekelompok mahasiswi UM.

Sebagai kegiatan penutup, sekelompok mahasiswi UM melakukan sesi dokumendasi atau foto bersama dengan anak-anak panti sebagai kenang-kenangan.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun