Mohon tunggu...
Sendi Wijaya
Sendi Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Mpd Univeritas Pelita Harapan

Seorang mahasiswa magister pendidikan di Universitas Pelita Harapan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teory Belajar ZPD Vygotsky dan Implementasinya

2 Oktober 2021   18:28 Diperbarui: 2 Oktober 2021   18:29 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lev Vygostky dilahirkan pada tahun 1896 di kota Orsha, Rusia. Keluarganya merupakan keturunan Yahudi yang merupakan keluarga kelas menengah. Vygotsky menyelesaikan pendidikannya di Gymnasium dan memperoleh beasiswa untuk studi hukum di Universitas Negeri Moskow. Walaupun Vygotsky memilih hukum sebagai jalur studinya, Vygotsky yang merupakan seorang yang penuh semangat dan rasa ingin tahu, kemudia memperluas pandangannya ke bidang-bidang lain salah satunya psikologi pendidikan. 

Sebagian besar penelitiannya bergerak pada bidang linguistik Bahasa dan psikologi pendidikan. Vygotsky banyak melakukan penelitian perihal proses berpikir anak pada tahun 1920 -- 2934. Dalam buku The Collected Works of L. S. Vygotsky (1987), Bruner menyampaikan bahwa Vygotsky bukan hanya seorang ahli psikolog melainkan juga ahli kebudayaan.

Vygotsky juga memiliki penelitian mengenai peranan interaksi sosial terhadap perkembangan seseorang. Dalam penelitiannya, Vygotsky berpendapat bahwa seseorang dapat lebih berkembang dengan lebih baik apabila orang tersebut mendapatkannya melalui interaksi sosialnya. Temuan ini yang kemudian diturunkan ke dalam dunia pendidikan. 

Singkatnya, Vygotsky berpendapat bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru sebaiknya merancang strategi pembelajaran di mana siswa dapat berinteraksi dengan teman ataupun guru. Dalam hal ini, maka guru bisa memberikan bimbingan atau stimulus kepada siswa agar siswa pada akhirnya dapat memecahkan masalah yang ada.

Temuan ini kemudian dikembangkan lagi oleh Vygostky menjadi satu teori yang disebut Zone of Proximal Development (ZPD). Perkembangan seseorang menurut Vygotsky dapat dibedakan menjadi dua tingkatan yaitu perkembangan actual dan tingkat perkembangan potensial. 

Tingkat perkembangan actual bisa dilihat dari kemampuan seorang siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas secara mandiri. Sedangkan tingkat perkembangan potensial dapat dilihat dari kolaborasi dengan orang lain yang artinya siswa dapat memecahkan masalah Ketika ada bimbingan atau bantuan dari orang dewasa terlebih dahulu.

Melalui penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa, dalam ZPD seorang siswa dianggap pada taraf kemampuan actual apabila siswa tersebut dapat menyelesaikan masalah tanpa bimbingan orang lain atau dengan kata lain secara mandiri, dan sebaliknya jika siswa tesebut baru dapat menyelesaikan sebuah masalah karena adanya bantuan dari luar yang lebih ahli, maka siswa tersebut berada pada taraf kemampuan potensialnya. Lantas bagaimana, teori dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas? Penulis mengambil mata pelajaran matematika dalam hal ini untuk menjelaskan bagaimana teori ini dapat diterapkan.

Siswa diminta untuk menyelesaikan sebuah soal cerita kompleks. Biarkan dulu siswa tersebut membaca soal cerita tersebut dan berusaha untuk menyelesaikannya. Ketika dilihat guru bahwa siswa tersebut belum bisa mengerjakan tugasnya, maka sebaiknya guru tidak memberitahukan cara kerja atau letak kesalahannya. 

Daripada melakukan ini, guru bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang nantinya membimbing  siswa untuk kemudian menemukan sendiri jawabannya. 

Dalam contoh ini, siswa yang belum bisa menyelesaikan soal cerita di awal berada pada taraf perkembangan potensial, setelah mendapatkan bimbingan guru dan mampu menyelesaikan soal cerita tersebut secara mandiri, maka siswa tersebut sudah berada pada taraf perkembangan actual.

Melalui contoh di atas, jelas bahwa guru dapat membantu siswa dengan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan setiap anak. Hal ini dilakukan agar siswa bisa mengkonstruksi sendiri pemahamannya secara optimal. Pertanyaan-pertanyaan yang guru berikan kepada siswa menstimulus siswa tersebut untuk kemudian menemukan jawabannya sendiri. Ini lah yang disebut scaffolding atau dukungan yang dinamis dari guru untuk siswa.

Referensi:

Dahar, R.W. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga.

Oakley, Lisa. 2004. Cognitive Development. London: Routledge-Taylor & Francis Group

Bahan kuliah presentasi kelompok mengenai teori belajar Vygotsky

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun