Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lampion Harapan: Menyelami Makna dan Kemeriahan Imlek

8 Februari 2024   09:12 Diperbarui: 8 Februari 2024   11:57 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Imlek, perayaan yang ditunggu-tunggu masyarakat Tionghoa dan warga keturunan Tionghoa di seluruh dunia, tak sekadar hari libur nasional. Lebih dari itu, ia adalah momen reuni keluarga, berbagi kebahagiaan, dan menyambut harapan baru. Di balik riuhnya barongsai dan semarak lampion, tersimpan makna mendalam yang terus diwariskan lintas generasi.

1. Menyambut Tahun Kelinci Air: Harmoni dan Keberuntungan

Tahun 2024, Imlek jatuh pada tanggal 10 Februari, menandai dimulainya Tahun Kelinci Air. Dalam astrologi Tionghoa, kelinci dikenal sebagai lambang kedamaian, kebaikan, dan kehati-hatian. Elemen air melambangkan keluwesan, diplomasi, dan kemampuan beradaptasi. Kombinasi keduanya diyakini sebagai pembawa harapan akan harmoni dalam hubungan antarmanusia, kemujuran dalam usaha, dan kejernihan dalam berpikir.

2. Tradisi Warisan: Dari Barongsai Hingga Angpao

Perayaan Imlek diwarnai dengan berbagai tradisi unik yang sarat makna. Barongsai, singa yang menari penuh semangat, dipercaya mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan. Pertunjukan wayang potehi dengan cerita-cerita legendaris menghibur sekaligus mengingatkan nilai-nilai luhur.

Tak ketinggalan tradisi berbagi angpao, amplop merah berisi uang, kepada anak-anak dan orang yang belum menikah. Angpao melambangkan harapan akan kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran di tahun baru.

3. Lebih dari Perayaan: Jembatan Budaya dan Kebersamaan

Imlek bukan hanya milik etnis Tionghoa. Di Indonesia, misalnya, Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional. Hal ini menunjukkan semangat kebersamaan dan toleransi antarbudaya yang dijunjung tinggi. Perayaan Imlek menjadi jembatan untuk saling mengenal dan memahami tradisi berbagai etnis, memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Menyulut Lampion Harapan: Menyambut Masa Depan yang Cerah

Imlek mengajarkan kita untuk tidak hanya menghargai masa lalu dan tradisi, tetapi juga menyambut masa depan dengan penuh harapan. Seperti cahaya lampion yang menerangi malam, Imlek menjadi pengingat untuk senantiasa optimis, saling berbagi, dan menjalani hidup dengan penuh kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun