Matahari malu-malu mengintip,
Menyibak kelambu awan yang tipis.
Bumi terhampar, bak permadani nan luas,
Dihiasi warna pagi yang lembut menggetarkan nafas.
Gunung-gunung menjulang, bagai pulau-pulau angkasa,
Puncaknya bermandikan cahaya sang surya.
Lembah-lembah bersembunyi di balik selimut putih,
Menyimpan rahasia embun yang belum terjamah.
Laut terbentang, seperti cermin raksasa,
Memantulkan birunya langit yang tak bercela.
Kapal-kapal kecil berlayar perlahan,
Meninggalkan jejak perak di atas permadani awan.
Burung-burung bersenandung, memecah keheningan,
Melukiskan simfoni alam yang merdu dan riang.
Angin berbisik lembut, menyapa dedaunan,
Menyuarakan pujian kepada sang pencipta keindahan.
Oh, pagi bumi di atas awan,
Permadani langit yang mempesona pandangan.
Sebuah keajaiban alam yang tak terlupakan,
Menyentuh jiwa dengan keheningan dan kedamaian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H