Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tersesat di Semester 6: Bingung Menentukan Arah Masa Depan

4 Februari 2024   18:25 Diperbarui: 4 Februari 2024   22:51 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Semester 6 Tadris Bahasa Inggris IAIN Ponorogo. Masa perkuliahan bagaikan roller coaster, penuh dengan tanjakan dan turunan yang tak terduga. Kini, aku berada di puncak tanjakan semester 6, dihadapkan dengan persimpangan jalan yang membingungkan. Di satu sisi, aku harus menyelesaikan studi dengan skripsi yang menantang. Di sisi lain, bayang-bayang masa depan setelah kelulusan mulai menghantui.

Sebagai mahasiswa Tadris Bahasa Inggris, aku dibekali dengan ilmu linguistik, pedagogi, dan metodologi pembelajaran. Aku dilatih untuk menjadi guru bahasa Inggris yang handal dan profesional. Namun, keraguan mulai muncul. Apakah aku benar-benar ingin menjadi guru? Apakah passionku ada di bidang pendidikan?

Dilema ini semakin diperparah dengan minimnya informasi dan bimbingan karir di kampus. Aku merasa tersesat, tak tahu harus melangkah ke mana. Aku ingin menjelajahi berbagai peluang, namun takut salah memilih jalan.

Aku mengamati teman-temanku yang lain. Ada yang sudah fokus preparing untuk tes CPNS, ada yang sibuk membangun bisnis online, dan ada juga yang sudah mantap melanjutkan studi ke jenjang magister. Aku merasa tertinggal, iri dengan mereka yang sudah memiliki tujuan yang jelas.

Perasaan bimbang ini membuatku frustrasi. Aku ingin sekali menemukan passionku, menentukan arah masa depanku. Aku ingin memaksimalkan sisa waktu perkuliahan ini dengan hal-hal yang bermanfaat.

Aku mulai mencari solusi. Aku mencoba berkonsultasi dengan alumni yang sudah lulus maupun senior di organisasi . Aku mengikuti seminar dan workshop tentang karir di media online. Aku membaca buku dan artikel tentang berbagai peluang kerja.

Perlahan tapi pasti, aku mulai menemukan titik terang. Aku mulai memahami bahwa passionku tidak hanya terbatas pada mengajar. Aku tertarik dengan dunia jurnalistik, penerjemahan, dan pengembangan konten edukatif.

Aku mulai berani mengambil langkah kecil. Aku belajar  jurnalistik otodidak  yakni melihat di platform YouTube,dan membuat konten edukasi di media Kompasiana. Aku juga mulai membangun jaringan dengan orang-orang di bidang yang aku minati.

Aku masih belum tahu persis apa yang akan kulakukan setelah lulus nanti. Tapi, aku tidak lagi merasa tersesat. Aku yakin bahwa dengan terus belajar, mengeksplorasi berbagai peluang, dan membangun koneksi, aku akan menemukan jalan yang tepat untuk masa depanku.

Pesan untuk Teman-teman:

Jika kamu merasakan hal yang sama seperti aku, jangan panik. Kamu tidak sendirian. Perasaan bimbang dan bingung adalah hal yang wajar dihadapi di masa perkuliahan.

Yang terpenting adalah kamu tidak diam berpangku tangan. Teruslah belajar, mencari informasi, dan mencoba berbagai hal. Jangan takut untuk keluar dari zona nyaman dan berani mengambil risiko.

Percayalah, dengan tekad dan kerja keras, kamu akan menemukan passionmu dan menentukan arah masa depanmu.

Bagi para pembaca yang memiliki pengalaman serupa, mari kita berbagi cerita dan tips di kolom komentar. Bagi para pakar dan profesional, mohon berikan masukan dan saran untuk membantu mahasiswa seperti kami dalam menentukan arah karir.

Masa depan adalah milik mereka yang berani menjemputnya. Mari kita ciptakan masa depan yang gemilang dengan penuh semangat dan optimisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun