Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gelar Sarjana Pendidikan, Realita Pahit Harus Tempuh PPG Dulu untuk Mengajar

4 Februari 2024   16:54 Diperbarui: 5 Februari 2024   02:06 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/amp/s/radarselatan.disway.id/amp/249143/puluhan-ribu-pekerja-terdampak-covid-19

Pendidikan Menjadi seorang guru merupakan cita-cita mulia yang diimpikan banyak orang. Mengabdikan diri untuk mencerdaskan bangsa dan generasi penerus adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Namun, di balik mimpi mulia tersebut, terdapat realita pahit yang harus dihadapi oleh para calon guru, khususnya bagi mereka yang memiliki gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Saat ini, realita pahit yang dihadapi oleh para pemegang gelar SPD adalah mereka tidak bisa langsung mengajar di sekolah negeri, meskipun telah menempuh pendidikan selama empat tahun. Hal ini dikarenakan adanya aturan baru yang mewajibkan semua guru untuk memiliki sertifikat pendidik (Serdik) yang diperoleh melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Untuk mengikuti PPG, para pemegang gelar SPD harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:

Memiliki IPK minimal 3,00

Lulus tes substansi pedagogik

Lulus tes bakat skolastik

Memenuhi persyaratan kesehatan

Selain persyaratan yang ketat, biaya PPG yang terbilang mahal menjadi hambatan lain bagi para calon guru. Biaya PPG bervariasi tergantung pada penyelenggaranya, namun umumnya berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 10 juta. Bagi para calon guru yang berasal dari keluarga kurang mampu, biaya ini tentu menjadi beban yang cukup berat.

Situasi ini menimbulkan dilema bagi para pemegang gelar S.Pd. Di satu sisi, mereka memiliki passion untuk mengajar dan ingin mengabdikan diri untuk pendidikan. Di sisi lain, mereka harus dihadapkan dengan kenyataan pahit bahwa mereka tidak bisa langsung mengajar dan harus menempuh PPG terlebih dahulu dengan biaya yang mahal.

Persyaratan PPG yang mewajibkan para guru untuk memiliki Serdik menimbulkan beberapa dampak, antara lain:

Kekurangan guru di sekolah negeri

Melonjaknya biaya pendidikan

Ketidakadilan bagi para pemegang gelar S.Pd

Solusi

Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan ini, antara lain:

Memberikan subsidi biaya PPG bagi para calon guru dari keluarga kurang mampu

Menambah jumlah kuota PPG

Mereview kembali aturan PPG agar lebih adil bagi para pemegang gelar S.Pd

Menjadi seorang guru merupakan hak semua orang yang memiliki passion dan kompetensi di bidang pendidikan. Persyaratan PPG yang ada saat ini tidak boleh menjadi penghalang bagi para calon guru untuk mewujudkan mimpi mereka. Pemerintah perlu memberikan solusi yang tepat agar semua orang yang memiliki passion untuk mengajar dapat berkontribusi dalam mencerdaskan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun