Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jujurku Kepadamu, Senandung Rindu yang Tertahan

4 Februari 2024   11:45 Diperbarui: 4 Februari 2024   11:53 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di batas senja yang meredup,

Aku tulis bait-bait rindu,

Tentang rasa yang tertahan,

Jujurku kepadamu.

Bukan cinta biasa yang menyapa,

Tetapi rasa yang terlarang,

Terikat norma dan terbelenggu dosa,

Menyiksa jiwa.

Aku pendam rasa ini,

Dalam diam yang sunyi,

Menelan pil pahit kenyataan,

Bahwa kau takkan pernah menjadi milikku.

Hanya dalam mimpi,

Aku bisa memeluk erat bayanganmu,

Menyapa namamu dalam bisikan,

Tanpa rasa takut dan keraguan.

Jujurku kepadamu,

Sebuah simfoni pilu,

Senandung rindu yang tertahan,

Terkubur dalam ilusi cinta yang terlarang.

Namun, aku tahu,

Jalan ini takkan membawa kita ke mana-mana,

Hanya luka dan kecewa yang menanti di depan mata.

Maka, kuikhlaskan rasa ini,

Membiarkannya pergi bersama angin,

Menemukan kebahagiaan di tempat lain,

Tanpa bayang-bayang keraguan.

Jujurku kepadamu,

Semoga menjadi pengingat,

Bahwa cinta tak selalu tentang memiliki,

Tetapi tentang ketulusan dan pengorbanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun