Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melodi Bisu: Simfoni Diam

3 Februari 2024   16:51 Diperbarui: 3 Februari 2024   17:02 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diam bukan hampa, ia nada sunyi

Melodi bisu, menyapa hati

Terkadang ia gemuruh badai

Terkadang ia tarian damai

Di balik bibir terkunci, tersembunyi cerita

Rahasia terdalam, terlukis di mata

Diam bukan pasrah, ia kekuatan tersembunyi

Menunggu momen tepat, untuk melantunkan melodi

Diam bukan ketakutan, ia keberanian

Menahan amarah, meredam keributan

Mencari kedamaian, di tengah kegaduhan

Diam adalah jawaban, atas pertanyaan tanpa kata

Diam bukan akhir, ia awal mula

Menata hati, sebelum berucap

Menyusun kalimat, sebelum tercipta

Diam adalah jembatan, menuju rasa yang terdalam

Di dalam diam, tercipta ruang refleksi

Menyelami diri, menemukan koneksi

Diam adalah melodi, tanpa suara

Menggetarkan jiwa, menyentuh sukma

Belajarlah mendengar, melodi bisu ini

Simfoni diam, penuh makna dan arti

Diam bukan kata, tapi bahasa jiwa

Yang hanya bisa dipahami, oleh mereka yang terkoneksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun