Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Embun Rindu di Jendela Pagi

31 Januari 2024   09:53 Diperbarui: 31 Januari 2024   10:07 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/rintik-hujan-lembaran-ladybug-574971/

Matahari malu-malu menyapa,

Jendela berembun, hati pun tergapa.

Embun rindu berarak-arakan,

Baca juga: Embun Pagi

Membawa bayangmu mengetuk pelan.

Aroma kopi menggelitik jiwa,

Tapi tak semanis senyummu di kala.

Burung gereja berdendang riang,

Tapi tak seindah canda tawa yang hilang.

Baca juga: Jembatan Rindu

Di helaan napas udara pagi,

Tercium wangi janji yang kau beri.

Di desir daun tertiup embun,

Terdengar bisik suaramu mendegun.

Oh, rindu yang datang di pagi buta,

Menyelusup lembut bagai kabut sutra.

Akankah mentari siang nanti,

Membawamu pulang dari mimpi?

Sampai saat itu, kusimpan rindu,

Dalam secangkir kopi, dalam detak waktu.

Kan kuterima senyummu kelak,

Di pelukan mentari sore yang hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun