Malam membentangkan kanvas beludru,
Dipenuhi bintang, berlian yang merindu.
Mereka berkedip, bisik rahasia,
Pada angin yang mengusap lembut dedaunan.
Bulan sabit, senyum sayu nan syahdu,
Menatap bumi, sunyi dan pilu.
Langit menari, dihiasi cahaya,
Rancang pelangi, lukisan semesta raya.
Aku duduk, berteman sang senyap,
Menikmati orkestra jangkrik yang nyayap.
Di keheningan, rindu pun berbisik,
Mencari tambatan, di langit yang lentik.
Bintang-bintang, oh, sahabat di kejauhan,
Apakah kalian juga dibakar kerinduan?
Adakah pelukan yang kalian nanti,
Adakah cinta yang menggetarkan hati?
Kita sama, di bawah langit yang sama,
Mencari cahaya, menggapai impian.
Biarlah rindu berlayar tanpa batas,
Bersama bintang, di kanvas malam yang teduh.
Semoga suatu saat, pelukan kita temu,
Bawah bintang, mimpi menjadi kenyataan.
Hingga saat itu, rindu akan berjaga,
Bersama senandung angin dan cahaya bintang.
Rancang pelangi di kanvas beludru malam,
Kisah rindu tak terungkapkan salam.
Namun, dalam diam, hatiku berbisik,
Terima kasih, malam, bintang, dan langit yang lapang.