Bukan hanya lagu, bukan hanya nada,
Irama berdenyut, di setiap rasa ada.
Detak jantungmu, bisikan ombak,
Gemuruh daun, langkah kaki langkah tak.
Lihat mentari, naik pelan-pelan,
Irama fajar, membuka hari terang.
Lihat bunga, mekar perlahan,
Irama kelopak, bisik rahasia taman.
Dengar angin, menyusup dedaunan,
Irama seruling, alam berbisikan.
Dengar hujan, jatuhkan titisan,
Irama drum bumi, menyanyi riang gembiraan.
Cium harum, bunga di pagi hari,
Irama harpa, lembut menyatu menyapu.
Cium tanah, basah setelah hujan,
Irama cello, syahdu merayu menipu.
Rasa rindu, berdenyut di dada,
Irama piano, sendu lagu senja ada.
Rasa cinta, mekar di kelopak mata,
Irama gitar, berbisik kisah cinta.
Irama dalam kata, puisi berdendang,
Irama dalam jiwa, hati ikut bernyanyi riang.
Hidup berirama, setiap denyut nafas,
Irama sekata, irama jiwa takkan padam.
Semoga puisi ini membawa Anda merasakan irama dalam kata dan irama dalam jiwa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H