Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ghibran Rakabuming dihujat di TikTok: Fenomena atau Bentuk Kekecewaan

19 Januari 2024   13:07 Diperbarui: 19 Januari 2024   13:11 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/jateng/berita/d-7041686/ditanya-rencana-datangi-basis-pdip-di-sumut-besok-gibran-bilang-begini/amp

Tren TikTok tentang Ghibran Rakabuming Raka yang dihujat oleh warganet menarik untuk diamati. Tren ini ditandai dengan munculnya berbagai video TikTok yang mengkritik Ghibran, mulai dari video parodi, video editan, hingga video dukungan.

Menurut saya, tren TikTok Ghibran ini bisa dimaknai sebagai dua hal, yaitu sebagai fenomena atau sebagai bentuk kekecewaan.

Fenomena

Tren TikTok Ghibran bisa dimaknai sebagai fenomena karena memang ada ketertarikan masyarakat, terutama anak muda, terhadap sosok Ghibran. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya video TikTok tentang Ghibran yang diunggah dan disukai oleh pengguna TikTok.

Ketertarikan masyarakat terhadap Ghibran bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

Popularitas Ghibran sebagai putra dari Jokowidodo Presiden Indonesia 

Gaya Ghibran yang santai dan kekinian.

Isu-isu yang diangkat Ghibran, seperti lingkungan dan sosial, yang menarik perhatian masyarakat.

Bentuk Kekecewaan

Tren TikTok Ghibran juga bisa dimaknai sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap sosok Ghibran. Kekecewaan ini muncul karena Ghibran dinilai tidak mampu memenuhi ekspektasi masyarakat.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa masyarakat kecewa dengan Ghibran:

Ghibran dinilai masih bocah ingusan.

Ghibran dinilai terlalu ambisius dan ingin cepat populer.

Ghibran dinilai tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk menjadi pemimpin.

Tren TikTok Ghibran adalah fenomena yang menarik untuk diamati. Fenomena ini bisa menjadi indikator bahwa masyarakat, terutama anak muda, memiliki ketertarikan terhadap sosok Ghibran. Namun, fenomena ini juga bisa menjadi bentuk kekecewaan masyarakat terhadap sosok Ghibran.

Pesan

Pesan saya kepada masyarakat, terutama anak muda, adalah untuk lebih bijak dalam menyikapi tren TikTok Ghibran. Jangan hanya mengikuti tren tanpa memahami makna di baliknya.

Jika Anda tertarik dengan sosok Ghibran, maka sebaiknya Anda mempelajari lebih lanjut tentang latar belakang dan visi misinya. Dengan begitu, Anda bisa membuat keputusan yang tepat dalam menilai sosok Ghibran.

Menurut saya, tren TikTok Ghibran adalah fenomena yang positif. Fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat, terutama anak muda, memiliki ketertarikan terhadap politik dan demokrasi.

Tren ini juga bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, terutama anak muda, tentang politik dan sosok Ghibran. Dengan melihat video-video TikTok tentang Ghibran, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang Ghibran, baik sisi positif maupun negatifnya.

Namun, perlu diingat bahwa tren TikTok Ghibran hanyalah salah satu faktor yang bisa mempengaruhi opini publik. Ada faktor-faktor lain yang juga bisa berpengaruh, seperti isu-isu politik terkini, kinerja pemerintah, dan visi misi para calon pemimpin.

Oleh karena itu, masyarakat, terutama anak muda, perlu bersikap kritis dalam menyikapi tren TikTok Ghibran. Jangan hanya mengikuti tren tanpa memahami makna di baliknya.

Pesan Khusus untuk Mas Ghibran

Kepada Mas Ghibran, saya ingin menyampaikan pesan agar tetap fokus pada tujuan dan tidak terpengaruh dengan hujatan dari warganet.

Anda harus membuktikan kepada masyarakat bahwa Anda layak untuk menjadi pemimpin. Anda harus memiliki visi dan misi yang jelas, serta pengalaman yang cukup untuk menjalankan tugas sebagai pemimpin.

Anda juga harus belajar untuk bersikap lebih dewasa dan bijaksana dalam menghadapi kritik dari masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun