Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gula yang Memanjakan

15 Januari 2024   21:03 Diperbarui: 15 Januari 2024   21:09 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com/

Gula, putih nan manis

Memanjakan lidah dan hati

Memberi rasa yang semanis madu

Di setiap sajian yang dipadu

Gula, bisa jadi candu

Menarik hati untuk kian ingin

Merasa nikmat dan puas

Baca juga: Puisi: Alam

Hingga tak lagi bisa berhenti

Baca juga: Keindahan Alam

Gula, bisa jadi racun

Membahayakan tubuh dan jiwa

Jika dikonsumsi berlebihan

Bisa jadi penyebab penyakit

Gula, haruslah bijak digunakan

Sebagai pemanis yang tak boleh berlebihan

Agar tetap sehat dan bahagia

Tanpa harus mengorbankan diri

Gula, bisa jadi metafora

Rasa manis yang bisa memikat

Tapi juga bisa jadi bahaya

Jika tak bijak dinikmati

Puisi ini menggambarkan gula sebagai sesuatu yang manis dan memikat, namun juga bisa menjadi berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Gula bisa menjadi metafora untuk segala hal yang menyenangkan, namun juga bisa menjadi racun jika dinikmati secara berlebihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun