Tahun 2042. Dunia sudah semakin canggih dengan teknologi augmented reality (AR). AR memungkinkan pengguna untuk melihat objek virtual di dunia nyata.
Di sebuah kota besar, ada seorang gadis bernama Anya yang bekerja sebagai pembuat konten AR. Anya sangat berbakat dan karya-karyanya selalu viral.
Suatu hari, Anya mendapatkan pesan dari seorang pengguna yang bernama Bima. Bima memuji karya-karya Anya dan memintanya untuk membuat konten AR khusus untuknya.
Anya tertarik dengan permintaan Bima. Dia pun mulai mengerjakan konten AR tersebut.
Dalam proses pengerjaan konten AR tersebut, Anya dan Bima mulai berkomunikasi secara intens. Mereka saling bercerita tentang kehidupan mereka dan saling jatuh cinta.
Namun, Anya dan Bima tidak pernah bertemu secara langsung. Mereka hanya berkomunikasi melalui AR.
Suatu hari, Anya dan Bima memutuskan untuk bertemu secara langsung. Mereka bertemu di sebuah taman.
Saat pertama kali bertemu, Anya dan Bima sangat terkejut. Mereka tidak menyangka bahwa wujud asli mereka sangat berbeda dengan avatar mereka di AR.
Anya adalah gadis yang cantik, tapi Bima adalah pria yang biasa saja.
Namun, perbedaan fisik tersebut tidak membuat Anya dan Bima berhenti mencintai satu sama lain. Mereka tetap menjalin hubungan dan saling mencintai.
Cerita cinta Anya dan Bima menjadi viral. Banyak orang yang terinspirasi oleh kisah mereka.
Kisah cinta Anya dan Bima membuktikan bahwa cinta tidak mengenal batas. Cinta bisa tumbuh di mana saja, termasuk di balik layar AR.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H