Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimpi Terbang Ibu dan Aroma Kari Ayam

8 Januari 2024   08:35 Diperbarui: 8 Januari 2024   08:41 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan tahun lalu, tepat lima tahun setelah mimpi pertama itu, aku berdiri di depan gedung tinggi hasil keringatku sendiri. Bukan rumah awan, tapi rumah nyata, rumah yang dibangun oleh sayap cinta Ibu dan ketekunanku sendiri.

Di ruang tamu, kulihat Ibu duduk tersenyum, tangannya menggenggam mangkuk berisi kari ayam. Wangi yang sama, senyum yang sama, cinta yang sama.

Aku berlutut di depannya, air mata berlinang. "Terima kasih, Ma. Mimpi rumah awan kita mungkin belum terwujud, tapi rumah ini, rumah nyata ini, dia lebih tinggi dari awan manapun, Ma. Karena dia dibangun oleh sayap cinta Ibu."

Ibu mengusap air mataku, lalu menarikku ke dalam pelukannya. "Kita memang belum di awan, Mira. Tapi kita terbang, Nak. Terus terbang bersama sayap cinta kita."

Dan saat itu, di pelukan Ibu, aku tahu. Rumah awan tak perlu lagi dikejar. Karena bersama Ibu, cinta kami, dan sayap tak terlihat ini, kami sudah jauh melampaui langit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun