Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ibu, Penenun Mimpi dari Bantal Kapas

6 Januari 2024   13:16 Diperbarui: 6 Januari 2024   13:31 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu, mungkin tanganmu tak lagi cekatan, matamu tak lagi tajam, tapi aku tahu benang-benang kisahmu takkan pernah habis. Terima kasih, Ibu, untuk istana-istana kapasmu, untuk dunia imajinasi yang kau beri, dan untuk sayap-sayapmu yang membuatku berani terbang. Aku tahu, meski aku jauh, kau masih menenun mimpi, untukku dan untuk siapa pun yang membutuhkan pelarian ke dunia lain.

Dan suatu hari nanti, saat kau lelah menenun mimpinya sendiri, akan kuantarkan kau ke negeri dongeng Ibu, dengan bantal kapas paling empuk dan kisah petualanganku sebagai benang-benang pengantar tidur.

Ibuku mungkin hanya seorang perempuan desa, tapi tangannya yang kasar dan kisah-kisahnya yang sederhana adalah keajaiban terbesarku. Dia mungkin penenun mimpi tak bergelar, tapi kain-kain impiannya telah membawaku ke tempat-tempat yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Ibuku, penenun mimpi dari bantal kapas, adalah pahlawan sesungguhnya dalam kisahku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun