Kaku tak berdaya, digerogoti rindu yang membunyun.
Kupu-kupu mengejar bunga mekar,
Menikmati madu cinta yang berlimpah.
Namun aku, di taman sunyi lembar demi lembar,
Membaca kisah rindu yang semakin payah.
Oh, kekasih, di balik jubah matahari,
Rinduku menjejaki, menembus kabut siang.
Kapan senjap rindu, hilang terganti,
Dengan pelukanmu yang hangat dan tenang?
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan perasaan rindu yang dialami seseorang di siang hari. Meskipun suasana siang biasanya ramai dan penuh aktivitas, namun bagi yang sedang dirindu, keadaan justru terasa sepi dan hampa. Rindu dianalogikan seperti jejak yang tak henti-hentinya mengikuti, meski matahari terik berusaha membakarnya. Suasana alam digambarkan kontras dengan perasaan sang tokoh, semakin mempertegas kesedihan akibat rindu.