Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Persahabatan di Kala Mendung dan Hujan

4 Januari 2024   16:46 Diperbarui: 4 Januari 2024   17:11 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.hipwee.com/feature/mengulik-kembali-larangan-main-hujan-apakah-memang-benar-kehujanan-itu-bikin-orang-sakit/

Langit kelabu, awan menggemuruh,

Hujan tertahan, belumlah tumpah.

Teman setia duduk disampingku,

Senyumnya teduh, hangatkan kalbu.

Jalanan lengang, sunyi senyap,

Hanya dedaunan berbisik-bisik.

Tak ada keluh, tak ada gundah,

Cukuplah canda dan tawa terkikik.

Baca juga: Hujan

Di bawah naungan pohon rindang,

Kita berbagi kisah dan rahasia.

Tentang mimpi yang masih terbang,

Tentang luka yang telah sembuh sedia.

Secangkir teh, hangat mengepul,

Aroma melati penenang jiwa.

Cerita mengalir, tiada jemu,

Sahabat sejati, tiada dusta.

Hujan pun turun, perlahan rintik,

Membasahi bumi, menyuburkan hati.

Persahabatan kita, kian cantik,

Bak pelangi cerah setelah badai.

Walau mendung datang menutupi biru,

Walau gelap gulita menyelimuti malam,

Bersama teman, langkah tak gentar,

Bahwa pelita hati kan terus bersinar.

Bahwa bahu teman tempat bersandar,

Bahwa telinga teman tempat berbisik.

Bahwa pelukan teman tempat berlindung,

Dari dinginnya dunia yang kadang menikam.

Bersama teman, kita takkan takut,

Menatap awan, meski petir menyambar.

Bersama teman, kita takkan runtuh,

Meski ombak badai menghantam kencang.

Sebab persahabatan, ibarat jangkar kuat,

Menahan kapal dari terombang-ambing.

Persahabatan, ibarat cahaya di kegelapan,

Menuntun langkah agar tak tersesat.

Jadi, meski langit kelabu bergemuruh,

Dan rintik hujan membasahi bumi,

Aku bersyukur, bersama teman duduk,

Menikmati hangatnya secangkir persahabatan sejati.

Makna Puisi

Puisi ini menggambarkan betapa indahnya persahabatan di kala mendung dan hujan. Hujan dan mendung yang sering diartikan sebagai kesedihan dan masalah, tidaklah terasa berat ketika dihadapi bersama teman. Persahabatan digambarkan sebagai pelita hati, bahu untuk bersandar, telinga untuk berbisik, dan pelukan untuk berlindung. Puisi ini menekankan pentingnya sahabat dalam melewati suka dan duka kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun