Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rintik Hujan di Bulan Januari

3 Januari 2024   15:16 Diperbarui: 3 Januari 2024   15:19 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bershalawat.com/sosial/2968182476/info-cuaca-jabodetabek-ahad-26-maret-2023-siapkan-payung-jakarta-tangerang-bogor-depok-bekasi-hujan

Rintik hujan di bulan Januari

Mengingatkanku akan sebuah cerita

Cerita tentang cinta dan kerinduan

Cerita tentang harapan dan keyakinan

Baca juga: Hujan

Hujan yang turun tanpa henti

Seolah ingin menyeka air mata

Air mata yang terjatuh karena rindu

Air mata yang mengalir karena kenangan

Baca juga: Hashtag Aktivisme

Hujan yang turun dengan lembut

Baca juga: Selingkuh

Seolah ingin menenangkan hati

Hati yang terluka karena cinta

Hati yang rapuh karena kehilangan

Rintik hujan di bulan Januari

Seolah ingin mengatakan

Bahwa cinta itu masih ada

Bahwa harapan itu masih ada

Makna Puisi

Puisi ini menggambarkan tentang hujan di bulan Januari yang mengingatkan akan sebuah cerita tentang cinta dan kerinduan. Hujan yang turun tanpa henti seolah ingin menyeka air mata yang terjatuh karena rindu dan kenangan. Hujan yang turun dengan lembut seolah ingin menenangkan hati yang terluka karena cinta dan rapuh karena kehilangan.

Puisi ini juga menyiratkan bahwa cinta itu masih ada dan harapan itu masih ada. Meskipun hujan turun dengan deras, namun masih ada rindu dan kenangan yang tersisa. Meskipun hati terluka, namun masih ada harapan untuk menemukan cinta yang baru.

Puisi ini dapat diinterpretasikan secara berbeda-beda oleh setiap pembaca. Namun, secara umum, puisi ini menggambarkan tentang cinta dan kerinduan, serta harapan dan keyakinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun