Tangan penuh tanah, wajah diguyur sinar mentari
Petani 2024, tak kenal lelah berbakti
Dari fajar menyingsing hingga senja berpamitan
Menanam benih harapan, menuai berkah kehidupan
Teknologi maju, sahabat karib kini
Traktor mendengung, cangkul tak lagi sepi
Panen melimpah, hasil bumi kian berseri
Petani 2024, pintar dan inovatif tak terperi
Tak hanya menanam, tapi juga menjaga
Hutan, sungai, dan satwa, semua dilindungi bersama
Petani 2024, pejuang lingkungan sejati
Menjaga harmoni alam, warisan untuk bumi tercinta
Dari desa hingga kota, petani terus berkarya
Menghidupi bangsa, pahlawan tanpa tanda jasa
Petani 2024, tulang punggung negeri jaya
Hormat dan sejahterakanlah mereka, sepanjang masa
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan kehidupan petani di tahun 2024. Meskipun teknologi semakin maju, petani tetap bekerja keras dari pagi hingga sore untuk menanam dan memanen hasil bumi. Mereka menggunakan teknologi dengan cerdas untuk meningkatkan hasil panen dan menjaga lingkungan. Puisi ini juga menekankan pentingnya menghargai petani sebagai tulang punggung negara dan memperjuangkan kesejahteraan mereka.
Beberapa maknanya secara khusus:
- Baris 1-4 Menggambarkan kerja keras petani dari pagi hingga sore hari.
- Baris 5-8 Menunjukkan pemanfaatan teknologi oleh petani untuk meningkatkan hasil panen.
- Baris 9-12 Menyoroti kepedulian petani terhadap lingkungan.
- Baris 13-16 Mengungkapkan pentingnya petani bagi negara.
- Baris 17-20 Mengajak masyarakat untuk menghargai dan memperjuangkan kesejahteraan petani.
Puisi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran petani dan mendorong upaya untuk memajukan kesejahteraan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H