Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Petani di Mata Gen Z Profesi yang Melelahkan dan Kurang Menguntungkan?

1 Januari 2024   15:39 Diperbarui: 2 Januari 2024   03:18 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia dikenal sebagai negara agraris, yang berarti sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pertanian. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, minat generasi muda, termasuk generasi Z, untuk menjadi petani semakin menurun.

Menurut hasil survei Jakpat pada tahun 2023, hanya 6 dari 100 generasi Z berusia 15-26 tahun yang ingin bekerja di bidang pertanian. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Persepsi bahwa pertanian adalah profesi yang melelahkan dan kotor.
  • Persepsi bahwa pertanian adalah profesi yang kurang menguntungkan.
  • Minimnya pengetahuan dan keterampilan tentang pertanian.
  • Persepsi bahwa pertanian adalah profesi yang melelahkan dan kotor

Gen Z tumbuh di era modern, di mana mereka terbiasa dengan kehidupan yang serba praktis dan nyaman. Mereka kerap kali melihat petani bekerja keras di bawah terik matahari, dengan tangan dan kaki yang kotor. Hal ini membuat mereka berpikir bahwa pertanian adalah profesi yang melelahkan dan kotor.

Persepsi bahwa pertanian adalah profesi yang kurang menguntungkan

Gen Z juga memiliki persepsi bahwa pertanian adalah profesi yang kurang menguntungkan. Mereka melihat bahwa petani seringkali bekerja keras, tetapi penghasilannya tetap rendah. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti harga hasil pertanian yang tidak stabil, persaingan yang ketat, dan kurangnya dukungan dari pemerintah.

Minimnya pengetahuan dan keterampilan tentang pertanian

Gen Z juga memiliki minimnya pengetahuan dan keterampilan tentang pertanian. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi dan informasi tentang pertanian di kalangan generasi muda. Akibatnya, mereka tidak memiliki gambaran yang jelas tentang apa itu pertanian dan bagaimana cara menjadi petani yang sukses.

Upaya untuk menarik minat generasi Z untuk menjadi petani

Untuk menarik minat generasi Z untuk menjadi petani, perlu dilakukan berbagai upaya, antara lain:

  • Menyosialisasikan pertanian sebagai profesi yang menarik dan menjanjikan.
  • Mendorong pengembangan teknologi pertanian yang lebih modern dan efisien.
  • Memberikan pelatihan dan pendampingan bagi generasi muda yang ingin menjadi petani.

Pemerintah juga perlu memberikan dukungan kepada petani, antara lain dengan memastikan ketersediaan lahan pertanian, memberikan bantuan modal, dan memasarkan hasil pertanian secara lebih baik.

Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan minat generasi Z untuk menjadi petani dapat meningkat. Hal ini penting untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun