Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Kaum Tertindas Menyalakan Api Pembebasan

27 Desember 2023   10:40 Diperbarui: 27 Desember 2023   11:00 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep pendidikan kaum tertindas diperkenalkan oleh Paulo Freire, seorang pendidik asal Brazil, dalam bukunya yang berpengaruh, Pedagogy of the Oppressed. Freire menentang sistem pendidikan tradisional yang, menurutnya, hanya berfungsi sebagai alat penindasan bagi kaum yang kurang beruntung. Ia menawarkan pendekatan radikal: pendidikan sebagai bentuk pembebasan, di mana kaum tertindas tidak hanya diberi pengetahuan, tetapi juga diajari untuk mempertanyakan realitas mereka dan memperjuangkan perubahan sosial.

Realitas Penindasan

Freire menggambarkan pendidikan tradisional sebagai "sistem bank," di mana guru dianggap sebagai pemilik pengetahuan yang "mendepositokan" itupada siswa yang dianggap sebagai wadah kosong. Siswa diharapkan untuk secara pasif menerima dan menyimpan informasi tanpa mempertanyakannya. 

Sistem ini, menurut Freire, mengabadikan struktur kekuasaan yang ada. Kaum elit yang menguasai pengetahuan mempertahankan posisi mereka, sementara kaum tertindas terus terpinggirkan dan tidak berdaya. 

Pendidikan sebagai Pembebasan

Freire mengusulkan pendekatan yang berbeda: pendidikan sebagai dialog dan aksi. Dalam model ini, guru dan siswa terlibat dalam dialog kritis, berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka. Siswa didorong untuk berpikir kritis, menganalisis realitas mereka, dan mengidentifikasi akar permasalahannya. 

Proses ini, menurut Freire, memunculkan kesadaran kritis (conscientização) pada kaum tertindas. Mereka mulai menyadari bahwa penindasan bukanlah takdir yang tidak bisa diubah, melainkan konstruksi sosial yang dapat dilawan. Kesadaran ini mendorong mereka untuk mengambil tindakan, berorganisasi, dan memperjuangkan keadilan sosial.

Penerapan Konsep

Pendidikan kaum tertindas bukanlah teori belaka. Freire mengembangkan metode pengajaran yang konkret, seperti "tema generatif" dan "lingkaran budaya," yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks dan situasi. Metode ini menekankan partisipasi aktif siswa, dialog horizontal, dan refleksi kritis.

Meski menghadapi tantangan dan kritik, konsep pendidikan kaum tertindas terus menjadi sumber inspirasi bagi pendidik dan aktivis di seluruh dunia. Ia menawarkan visi pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan individu, tetapi juga memberdayakan mereka untuk menciptakan perubahan sosial.

Prinsip-prinsip Penting

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun